PLN UID Banten Mencatat ada 65 Kali Gangguan Listrik akibat Layang-layang, Total Durasi 3.379 Menit
Bermain layang-layang di sekitar jaringan bisa menyebabkan terganggunya pasokan listrik.
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Sudah ada 65 kali gangguan listrik selama Januari-November 2021 karena layang-layang.
Dari data PLN UID Banten, total gangguan itu tercatat selama 3.379 menit.
Bermain layang-layang di sekitar jaringan bisa menyebabkan terganggunya pasokan listrik.
Senior Manager Distribusi PLN UID Banten, Putu Eka Astawa, mengatakan apalagi jika layang-layang menggunakan tali kawat.
Baca juga: Transisi Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN: Perlu Standardisasi, Bisa Mengakselerasi Konversi
“Ini dapat sangat berbahaya. Kawat tersebut dapat menghantarkan listrik dan ketika mengenai jaringan listrik PLN akan menyebabkan hubungan singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa," ujarnya.
Selain itu, bisa berakibat terganggunya pasokan listrik yang tentunya turut mempengaruhi pasokan listrik ke rumah sakit rujukan Covid 19, sentra vaksinasi, dan produsen oksigen yang sangat penting peranannya.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik PLN, apalagi menggunakan layang-layang bertali kawat yang dapat menghantarkan listrik," katanya.
Dia memahami bermain layang-layang adalah satu di antara hobi yang digemari.
Namun, masyarakat wajib memperhatikan lokasi tempat bermain layang-layang.

"Pilihlah lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik sehingga tidak menimbulkan bahaya, baik bagi pemainnya maupun gangguan di jaringan listrik," ucapnya.
Tentunya tidak mengakibatkan terganggunya kepentingan umum.
Menurut Putu, PLN UID Banten telah menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk bermain layang-layang secara aman dengan menjauhi jaringan listrik.
“Sosialisasi baik melalui sosial media milik PLN, media cetak, media online, dan radio-radio daerah," katanya.
Petugas PLN pun langsung turun ke lapangan guna menyebarkan informasi terkait bahaya bermain layang-layang di dekat jaringan listrik.
Baca juga: PLN Berharap Pemerintah Memberikan Kebijakan Insentif untuk Kendaraan Listrik seperti LCGC
Juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh masyarakat.