Tak Ikut Salat Berjamaah Karena Beli Nasi Uduk, Santri di Pandeglang Dianiaya Oknum Pengurus Ponpes

RH, seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Pandeglang diduga dianiaya oleh oknum pengurus.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Yudhi Maulana A
pixabay.com
Ilustrasi kekerasan pada anak 

"Memang apa yg sudah adik saya lakukan? Malingkah? Melakukan tindak asusila kah?," sambungnya.

Padahal, kata dia, korban hanya sedang lapar dan hanya ingin membeli nasi uduk ke luar bersama temannya. 

Menurutnya korban masih anak-anak, yang tentunya bisa melakukan kesalahan.

Parahnya, kata dia, pihak keluarga mungkin tidak akan tahu apa yg sudah dialami korban.

Jika orang tua korban tidak menjenguk korban di Ponpes.

Di mana pihak keluarga baru mengetahui peristiwa tersebut keesokan harinya.

Pada saat ibu korban hendak memberikan makanan kepada korban.

"Apa salahnya menghubungi kami?," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, dalam keadaan babak belur dan tertekan.

Korban tidak langsung dibawa ke Puskesmas atau Klinik terdekat.

Sehingga dalam kejadian ini, ia berharap agar adiknya selaku korban bisa mendapatkan keadilan.

Baca juga: Viral Rekaman Suara Rintihan Terakhir Pria yang Hilang Misterius di Sumedang: Aduh Gusti

"Kami sudah bawa masalah ini ke ranah hukum. Kami sedang menunggu proses hukum," kata dia.

Kemudian Gita juga menegaskan bahwa apa yang dirinya utarakan di postingannya tersebut.

Hal itu bukanlah bentuk ujaran kebencian, namun ia menegaskan bahwa itu nyata adanya.

"Saya hanya butuh keadilan, cukup adik saya yang mengalami hal seperti ini," ujarnya.

Luka yang dialami santri pondok pesantren di Pandeglang
Luka yang dialami santri pondok pesantren di Pandeglang (Instagram)
Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved