UPDATE Dampak Erupsi Gunung Semeru: Sejumlah Rumah Terendam Material Lahar Hingga 14 Orang Meninggal

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, mengatakan, Pada Minggu (5/12/2021), terjadi tiga guguran awan panas saat Gunung Semeru erupsi

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Yudhi Maulana A
Tribunnews.com
Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) 

TRIBUNBANTEN.COM - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, mengatakan, Pada Minggu (5/12/2021), terjadi tiga guguran awan panas saat Gunung Semeru kembali erupsi.

Guguran pertama terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Lalu yang kedua, terjadi pada Minggu pukul 05.00 WIB.

Kemudian guguran awan panas yang ketiga kembali terjadi pada Minggu pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Seorang Nenek dan Anaknya Ditemukan Meninggal Berpelukan Saat Erupsi Gunung Semeru

Saat terjadi guguran awan panas yang ketiga, warga Dusun Curah Kobokan dan Kajar Kuning, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, berhamburan menyelamatkan diri.

Dikutip dari TribunJatim, para warga mayoritas menyelamatkan diri menggunakan kendaraan masing-masing.

Tetapi, ada juga yang menumpang mobil evakuasi milik polisi, TNI, relawan, dan ambulans puskesmas setempat.

Eko Budi Lelono berharap, jika Gunung Semeru kembali erupsi, tidak begitu besar dan curah hujan tak ekstrem.

"Mudah-mudahan erupsi lain tidak begitu besar, mudah-mudahan curah hujan tidak ekstrem, sehingga tidak memicu hal-hal yang lain," kata dia.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus lagi pada Sabtu (4/12/2021).
Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus lagi pada Sabtu (4/12/2021). (Tangkapan layar di media sosial)

Dampak dari erupsi Gunung Semeru ini, berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, terdapat 62.084 terkena dampak dari erupsi Gunung Semeru.

Dikutip dari KompasTV, merujuk data tersebut, jumlah pengungsi mencapai 902 orang dengan rincian 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.

Lalu, sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.

Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.

Detik-detik Nenek Sinten Selamat Dalam Erupsi Gunung Semeru, Sebut Suasana Sudah Seperti Kiamat

Berdasarkan foto yang diunggah akun Facebook SAR FKAM Search dan Rescue pada Minggu, kondisi Desa Sumberwuluh ,Kecamatan Candipuro, yang diterjang awan panas Gunung Semeru cukup memprihatinkan.

Terlihat pantauan dari udara kondisi desa diselimuti material pasir dan batu yang cukup tebal.

Bahkan aliran lahar menutup hampir setengah dari rumah-rumah warga.

Kondisi desa lainnya juga tidak kalah memprihatinkan.

Di antaranya yakni Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Masih berdasarkan laporan SAR FKAM Search dan Rescue, dua dusun di Desa Supiturang mengalami kerusakan parah.

Sejumlah barang berharga serta hewan ternak milik warga terkena dampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021)
Sejumlah barang berharga serta hewan ternak milik warga terkena dampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) (Tribunnews.com)

"Dua dusun yang kondisinya parah itu adalah Dusun Sumbersari dan Dusun Curah Kobokan."

"Untuk Dusun Sumbersari, 20 rumah rusak berat. Sedangkan untuk Dusun Curah Kobokan, warganya terisolir," kata Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto (28), Minggu (5/12/2021).

Sedangkan sampai saaat ini, korban meninggal mencapai 14 jiwa.

Baca juga: Detik-detik Nenek Sinten Selamat Dalam Erupsi Gunung Semeru, Sebut Suasana Sudah Seperti Kiamat

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Pusdatinkom BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/12/2021).

"Berdasarkan rapat dari hasil Pusdalops, jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini, pukul 17.30 WIB berjumlah 14 orang," ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, jumlah korban luka-luka juga bertambah.

Tercatat ada 35 orang mengalami luka berat dan 21 lainnya luka ringan.

"Kemudian untuk perkembangan data korban luka berat di RSUD dr Haryoto berjumlah 8 orang, RSUD Pasirian 16 orang, RS Bhayangkara 3 orang, Puskesmas Penanggal 8 orang," terang Abdul.

Dari 14 korban meninggal dunia, ada delapan orang yang telah berhasil diidentifikasi.

Berikut daftar lengkap korban Gunung Semeru yang sudah berhasil diidentifikasi, dilansir Kompas.com: 

Kecamatan Pronojiwo

1. Poniyem (50), warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;

2. Bawon Triono (33), Curah Kobokan, Desa Supiturang;

3. Yatifa, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;

4. Luluk, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;

5. Edy, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang.

Kecamatan Candipuro

1. Dafa (14), warga Kajar Kuning;

2. Siti (40), warga Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh;

3. Besut (50), warga Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Korban Gunung Semeru Berhasil Diidentifikasi, Ada 8 Orang, 5 Merupakan Warga Pronojiwo 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved