News

Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Selamatkan Diri saat Erupsi Gunung Semeru, Kini Tak Ada Biaya Persalinan

Kisah seorang ibu hamil 9 bulan bernama Ayuningsih (23) yang berjuang keras untuk menyelamatkan diri saat erupsi Gunung Semeru terjadi, Sabtu (4/12/20

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Tribunnews.com
Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) 

TRIBUNBANTEN.COM - Kisah seorang ibu hamil 9 bulan bernama Ayuningsih (23) yang berjuang keras untuk menyelamatkan diri saat erupsi Gunung Semeru terjadi, Sabtu (4/12/2021).

Melansir Surya Malang, dengan dipapah sang suami, Ayuningsih pun berhasil menyelamatkan diri.

Ia mengabarkan, janin yang di kandungannya juga sehat setelah mendapat pemeriksaan medis.

Kisah dramatis Ayuningsih merupakan salah satu dari banyak kisah yang dialami oleh para warga di Kabupaten Lumajang yang selamat dari letusan Gunung Semeru. 

Ayuningsih merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang. 

Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021)
Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) (Tribunnews.com)

Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruhnya terkena imbas dari letusan Semeru.

Ayu yang tengah mengandung berhasil selamat dari sapuan awan panas guguran Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Cerita di Balik Ibu & Anak Korban Erupsi Gunung Semeru Ditemukan Tewas Berpelukan

Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).

Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat aman.

 
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokonya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya, Senin (6/12/2021).

Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Berikut 9 Misteri Puncak Tertinggi di Tanah Jawa: Mitos Tanjakan Cinta

Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.

"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat. Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," ungkapnya.

Harta benda Ayu rusak tak bersisa dihempas awan panas.

Sementara, Ayu diperkirakan dalam waktu dekat akan melahirkan.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved