Sudah 2 Tahun Berjalan, Komisi II DPRD Kota Serang Ungkap Dampak Positif Upaya Pemilahan Sampah
Upaya pemilahan sampah selama dua tahun terakhir di Kota Serang, Banten berdampak positif bagi masyarakat.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
lihat foto
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Upaya pemilahan sampah selama dua tahun terakhir di Kota Serang, Banten berdampak positif bagi masyarakat.
Ini membuat masyarakat Banten bisa membayar pajak, mencicil rumah, membantu orang yang mengalami gangguan jiwa dan lainnya.
Baca juga: Bank Sampah Digital, Solusi Penanggulangan Sampah di Kota Serang
Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Nur Agis Aulia, mengatakan di Banten terdapat 150 mitra Bank sampah, terdiri dari wilayah Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon.
Sementara itu, ada 3000 Kepala Keluarga (KK) sebagai nasabah.
"Nasabah ada 3.000 KK yang sudah mau memilah sampah. Target sebanyaknya," ujarnya saat ditemui di Hotel Le Semar usai menghadiri acara launching Bank Sampah Digital, pada Kamis (16/12/2021).
Hingga akhirnya, mendapat dampak positif dari upaya pemilahan sampah.
"Sekarang sudah mulai berkembang, sampah bisa bayar pajak, nyicil rumah, modal rumah, sembako, sedekah sampah, bisa bantu ODGJ, supaya masyarakat bisa milah sampah dari rumah tangga," ujarnya.
Selama ini, pihaknya mengarahkan dan mewajibkan setiap warga memilah sampah.
"Secara sistem sudah terbangun tinggal implementasinya yang perlu dikawal," sambungnya.
Baca juga: Kelanjutan Kerjasama Penanganan Sampah Kota Serang dan Tangsel Masih Menunggu Adendum
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang agar pemerintah Kota Serang menerbitkan peraturan wali kota.
Peraturan wali kota itu sebagai payung hukum untuk mendorong masyarakat agar mau memilah sampah dan bertanggungjawab akan sampahnya.
"Sekarang di UU yang baru setiap orang bertanggungjawab terhadap sampah," tambahnya.
