Ngaku Khilaf, Kader PDIP di Medan yang Aniaya Bocah SMA Minta Maaf, Lalu Sebut Korban Tak Sopan

Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut, Halpian Sembiring Meliala akhirnya meminta maaf kepada bocah SMA berinisial FAL (16).

Twitter @NAurumn
Tangkap layar CCTV yang memperlihatkan seorang pengemudi mobil pukul remaja di parkiran minimarket. 

TRIBUNBANTEN.COM - Update kasus penganiayaan remaja di parkiran minimarket Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, viral di media sosial video seorang pria memukuli remaja karena diminta memindahkan mobilnya.

Belakangan diketahui bahwa pria tersebut merupakan Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut, Halpian Sembiring Meliala.

Sementara korbannya berinisial FAL, siswa SMA Al Azhar Medan.

Saat ini, Halpian sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.

Saat dihadirkan di depan media, Halpian mengaku emosi setelah mendengar kata-kata tak sopan yang dilontarkan korban.

"Korban bilang, kau pinggirkan mobil mu. Lalu saya datangi beliau. Saya bilang, dek sopan dikit, saya ini orang tua."

"Anak saya lebih tua dari mu. Lalu si korban bilang, mobil mu geser," kata Halpian dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan, Sabtu (25/12/2021).

Di media sosial Instagram viral video yang merekam aksi sok jago seorang pengemudi mobil mewah di depan sebuah minimarket.
Di media sosial Instagram viral video yang merekam aksi sok jago seorang pengemudi mobil mewah di depan sebuah minimarket. (Tangkapan layar di Instagram)

Baca juga: Kader PDIP yang Aniaya Remaja di Minimarket Jadi Tersangka, Komandan Satgas PDIP: Korban Kasar

Atas dasar itu, Halpian kemudian menganiaya korban sedemikian rupa.

Saat ini, Halpian mengaku khilaf dan meminta maaf atas perlakuannya kepada FAL.

"Saya mohon maaf khilaf," katanya.

DI sisi lain, ibu korban, Inna tak terima dengan tudingan yang dilontarkan pelaku.

Menurut Inna, tak mungkin anaknya berkata-kata kasar kepada seorang yang lebih tua.

Inna menduga, apa yang disampaikan pelaku ini cuma pembelaan diri saja.

"Anak saya, saya besarkan dengan pendidikan agama. kasih sayang. Tidak mungkin dia berucap seperti itu. Saya tidak terima," kata Inna.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved