Tradisi Unik di Pajampangan, Warga Beburu Sarang Tawon Vespa & Telurnya Disantap untuk Kebugaran
Ada tradisi unik di kalangan masyarakat Pajampangan yang ada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Yakni menyantap telur tawon vespa.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Amanda Putri Kirana
TRIBUNBANTEN.COM - Ada tradisi unik di kalangan masyarakat Pajampangan yang ada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tradisi tersebut berupa 'pesta' telur tawon di mana warga bersama-sama menyantap olahan masakan telur tawon.
Saat melihat ada sarang tawon liar di rumah atau pekarangan rumah, warga bukannya takut, melainkan gembira.
Mereka pun akan membiarkan sarang tersebut berkembang dan akan memanennya ketika waktu sudah tepat.
"Tawon itu sudah merupakan tradisi ya di sini. Tradisi masyarakat sekitar di sini, masyarakat pertanian, masyarakat pesisir pantai.""
"Jadi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena di setiap penjuru hutan atau bahkan di rumah warga pun ada tawon ini," kata Sukma Wijaya (40), warga Pajampangan, saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/1/2021) malam.

Baca juga: Meresahkan Tetangga, Petugas Damkar Tangsel Berhasil Evakuasi Sarang Tawon Raksasa di Atap Rumah Edi
Yang mengejutkan telur yang digemari oleh warga Pajampangan berasal dari jenis tawon vespa.
Sarang tawon ini pula, yang semalam ramai-ramai diburu warga.
Seperti lazimnya para pemburu madu, warga pun menggunakan asap untuk mengusir tawon sebelum mengambil sarang dan madu, dan tentu saja telur-telurnya.
Perlu waktu beberapa menit sebelum semua tawon kabur. Hanya sarang yang berisi telur yang diambil.
Sukma mengatakan, sarang dan telur tawon yang mereka "panen" malam itu di rumah salah seorang warga, akan langsung mereka olah.
"Cara pengolahannya sederhana sekali. Cukup pakai garam atau dikukus, sudah kerasa enaknya."
"Jadi masyarakat di sini berburu itu karena kelezatannya itu. Seperti kita saksikan tadi, ada barak liwet," ujar Suka Wijawa
Namun, selain sangat lezat, kuliner dari telur tawon vespa juga dikenal dengan khasiatnya.
"Untuk kebugaran, supaya vit, lebih ekstra, begitu," ujarnya sambil tersenyum.
"Tapi, bukan itu saja. Kuliner telur tawon ini juga berkhasiat untuk obat sakit perut. Mujarab," sambungnya.
Akan tetapi di balik kelezatan dan khasiat telur tawon ini, ungkap Sukma, risiko yang harus dihadapi saat memburunya juga tinggi.
Jika sampai tersengat akibatnya bisa sangat buruk bahkan bisa membuat orang lumpuh hingga tewas.
"Bukan waswas lagi. Tadi kita saksikan, kalau berbicara waswas, rasanya berburu sarang tawon ini lebih dari waswas."
"Jika tersengat bisa sampai dibawa ke rumah sakit," kata Sukma.
Baca juga: Heboh Warga Tangsel Dengar Suara Misterius di Atap Rumah, Ternyata Ular Sanca 4 Meter Bersarang
Warga Solo Kaget Ada Sarang Tawon Vespa Berukuran Setengah Meter Lebih di Musala
Temuan sarang tawon di atap musala Nur Ainiyah pada Sabtu (16/10/2021), membuat heboh warga Kecamatan Banjarsari, Solo.
Melansir Tribun Solo, sarang tersebut merupakan sarang Tawon Ndas alias Tawon Vespa yang ukurannya sangat besar.
Diduga sekumpulan tawon bernama Vespa affinis ini sudah bersarang di atap musala itu berbulan-bulan lamanya.
Sebagaimana diketahui, tawon vespa merupakan binatang yang mematikan.
Sengatannya bisa membuat orang lumpuh hingga tewas.
Warga akhirnya menemukan sarang tersebut ketika melakukan kerja batik bersih-bersih di musala.
Mereka kemudian langsung melaporkan temuan yang membuat mereka tercengang itu Tim SAR Rajawali Merah Putih (RMP).
Juru bicara SAR RMP, Bisma Surya Kurniawan, meyakini, tawon telah bersarang di musala itu paling singkat dua bulan lamanya.
"Kalau melihat besar sarangnya, memang sudah berbulan-bulan," kata Bisma.
Ia membenarkan, bila tawon vespa merupakan binatang mematikan.
Sayang, bahaya binatang ini belum diketahui semua orang.
Baca juga: 2 Stadion Terbengkalai di Tangerang, Jadi Tempat Pacaran hingga Sarang Ular
Banyak yang mengira bahayanya sama dengan tawon biasa.
Bisma mengatakan pemusnahan sarang tawon yang berukuran lebih dari setengah meter ini melibatkan 5 relawan.
"Proses evakuasi sarang tawon dimulai pada pukul 20.00 WIB, dan memakan waktu sekitar setengah jam," kata Bisma, kepada TribunSolo.com, Minggu (17/10/2021).
Dia menyebut sengaja membasmi tawon vespa ini pada malam hari.
Malam memang menjadi waktu terbaik, karena diyakini merupakan waktu ketika ratusan atau ribuan tawon tersebut tidur di dalam sarangnya.
Bisma mengatakan, saat siang hari, tawon ini cenderung lebih aktif, sehingga bisa membahayakan relawan saat proses evakuasi.
"Tawon Ndas cenderung tidak aktif pada malam hari. Pemusnahannya, kami semprot dengan bahan bakar," ujarnya.
Setelah dianggap aman, barulah sarang Tawon Ndas dievakuasi dan dimusnahkan tim SAR.
Baca juga: Remaja 15 tahun Tewas Diterkam Harimau Saat Main di Depan Rumah, Tubuhnya Dibawa ke Dalam Hutan
Mematikan
Tawon vespa diketahui memiliki panjang tubuh sekitar tiga sentimeter dan memiliki warna dominan hitam belang kuning atau oranye di bagian perutnya.
Tawon ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu.
Tawon ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya.
Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan senyawa yang bisa memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang.
Baca juga: Video Harimau Sumatera Mati, Warga Pasaman Kafani, Kuburkan dan Ditangisi Bangkainya
Tawon ini juga mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan balik apabila ada yang merusak sarangnya.
Selain itu, tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia.
Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung dari jumlah tawon yang menyengat.
Bila hanya satu atau dua tawon, dosisnya kecil, namun bila yang menyenga banyak jumlahnya maka dosisnya akan tinggi.
Korban yang terkena sengatan dosis kecil, tak akan sampai meninggal, hanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak.
Dapat ditangani dengan cara dikompres menggunakan es ataupun bila tersisa sengatannya dapat dicabut.

Baca juga: Video Harimau Sumatera Mati, Warga Pasaman Kafani, Kuburkan dan Ditangisi Bangkainya
Kendati demikian bila tak ditangani selama 1x24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat.
Selain itu, juga dapat mengalami kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak.
Bila sengatan tersebut tak ditangani secara tepat, akan merusak organ tubuh seperti edema paru akut serta gagal ginjal.
Edema paru sendiri adalah kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang akhirnya berakibat sulit bernapas.
Lalu, gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun secara drastis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tradisi Berburu Sarang dan Telur Tawon Vespa Di Pajampangan Sudah Jadi Tradisi, Meskipun Mematikan