PTM 100 Persen Dimulai, Masih Ada Sekolah di Banten yang Belum Berpartisipasi

Belum semua sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MARTEENRONALDOPAKPAHAN
Ilustrasi sekolah 

TRIBUNBANTEN.COM - Belum semua sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada semester dua tahun ajaran 2021/2022.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani.

Pemprov Banten menyerahkan penerapan PTM 100 persen kepada pihak sekolah masing-masing, dengan mempertimbangkan capaian vaksinasi siswa dan guru.

"Pendidik, tenaga kependidikan, serta siswa yang sudah (capaian vaksinasi) di atas 80 persen boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen, dengan pembatasan jam pelajaran maksimal 6 jam," kata Tabrani kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Baca juga: Sambut PTM 100 Persen, Dinkes Kota Tangerang Lakukan Tes Covid-19 Secara Acak di Lingkungan Sekolah

Menurut Tabrani, belum seluruh sekolah di Banten mampu menerapkan PTM 100 persen sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, karena capaian vaksinasi masih di bawah 80 persen.

Kebijakan ini berlaku meskipun level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh daerah di Provinsi Banten berada pada level dua.

Ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan PTM 100 persen sejak 3 Januari 2022 lalu.

"Belum semuanya 100 persen. Tapi, kemarin di SMAN 2 Kota Tangsel dan SMKN 1 Kota Serang sudah menerapkan itu," ujar Tabrani.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Omicron, Pemkab Tangerang Terapkan PTM 50% untuk 6 Jam Pelajaran di Sekolah

Tabrani mengatakan, secara keseluruhan di Banten, capaian vaksinasi guru sudah di atas 87 persen.

Namun, capaian vaksinasi siswa masih di bawah 80 persen, sehingga akan terus ditingkatkan.

Menurut Tabrani, pihak orangtua tetap diberikan keleluasaan untuk tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM di sekolah.

"Orangtua punya kesempatan kalau memang anaknya tidak mau PTM, bisa diakomodir pembelajaran secara daring," kata Tabrani.

Berdasarkan hasil evaluasi, pembelajaran secara daring pada semester satu tidak efektif, karena siswa tidak belajar secara maksimal.

"Efektifitasnya memang kurang kalau daring. Tapi kita juga khawatir ada varian Omicron ini," kata Tabrani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Semua SMK dan SMA di Banten Gelar PTM 100 Persen, Ini Penyebabnya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved