Cuaca Ekstrem! BPBD Lebak Ingatkan Warga Untuk Siaga Banjir dan Tanah Longsor
Cuaca Ekstrem! BPBD Kabupaten Lebak Ingatkan Warga Untuk Siaga Banjir dan Tanah Longsor
Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN LEBAK - Banjir yang melanda Rangkasbitung pada kemarin sore pada hari Rabu (11/1/2022) merendam kurang lebih sekitar 150 rumah.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat, penyebab banjir di Rangkasbitung karena drainase yang tak berfungsi dengan baik.
Ada 10 titik drainase yang tak berfungsi.
Bundaran Papango dan Rangkabitung Indah Plaza (Rabinza) menjadi daerah yang tergenang paling parah, karena drainase tak berfungsi dengan maksimal.
Baca juga: Siap-siap, Pemilik Kos-kosan di Bawah 10 Pintu Bakal Dikenakan Pajak oleh Bapenda
Ketinggian sampai dengan 30-50 Centimeter.
Hingga lalulintas di jalan tersebut ditutup sementara.
Karena membayakan bagi pengendara kendaraan bermotor.
Daerah tedampak Banjir di Kabupaten Lebak paling parah, yakni di Kecamatan Rangkasbitung dan Kecamatan Cibadak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, untuk warga Lebak tetap waspada dan siaga banjir dan tanah longsor.
"BMKG sudah mengeluarkan rilis, peringatan dini bahaya banjir, tanah longsor dan cuaca ektrem."
"Itu dari tanggal 9-15 Januari 2022," kata Febby saat dihubungi TribunBanten.com, Kamis (13/1/2022).
Dan untuk waktu tersebut, akan terus di perbarui oleh BMKG, jika sudah melewati tanggal yang dikeluarkan.
Febby menjelaskan, bahwa untuk warga yang terdampak banjir tidak ada yang mengungsi dan tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Banyak Keterbatasan Alat, Damkar Lebak Masih Bisa Lakukan Penanganan Hingga 60 Hewan Liar
"Alhamdulillah warga yang terdampak banjir, tidak ada yang di ungsikan. Tetapi banyak juga harta benda milik warga yang terendam banjir," jelasnya.
Saat ini tiga pemukiman warga yang terendam yaitu di Kampung Kampung Lembur Sawah dan Kampung Rancasema, Kecamatan Rangkasbitung dan Kampung Gang Mawar, Kecamatan Cibadak.
Daerah tersebut terendam karena drainase yang tak berfungsi, dan tidak adanya lahan resapan menjadi penyebab wilayah tersebut terendam banjir.