Kisah Pria Penjual Jajanan Tradisional di Kota Serang, Beberkan Kunci Bisa Bertahan Lewati Pandemi

Fahru Ayudi (29), penjual kue Kaloci khas Pontianak, menceritakan pengalaman berjualan selama pandemi Covid-19.

Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MILDANIATI
Fahru Ayudi (29), penjual kue Kaloci khas Pontianak 

"Malam tahun baru saya ngelamun, yang lainvmah dapetnya lumayan lebih, saya cuman dapet 40 ribu, itu dari 7 bungkus yang kejual," terangnya.

Dia mengaku kata cinta dari orang terkasih membuatnya mampu bertahan di masa pandemi.

"Istri saya yang yakinin terus biar lanjut, terus saya coba lagi di 2022 selama 2 minggu, kalau engga laku 3 kg saya putuskan kembali ke Tangerang," paparnya.

Baca juga: Bikin Perawat Terkejut, Reaksi Rafathar saat Disuntik Vaksin Covid-19 Tuai Pujian: Jagoan Ih Aa

Jualan di Serang, dilakukan Fahru secara bertahap dari mulai membuat adonan dua kilogram, kemudian 3 kilogram sampai 12 kilogram.

Dia juga tidak sungkan membagikan tips membuat bahan yang digunakan untuk membuat kaloci yaitu tepung beras ketan yang diproses kemudian diuleni selama 3 jam.

"Yang lama nguleninya, untuk jualan pagi buatnya jam 03.00 WIB," terangnya.

Tidak lupa pula dicampur pandan untuk menghasilkan warna hijau.

Toping pelengkap campurannya yaitu kacang tanah, kacang mete dan gula putih ditumbuk.

Saat melayani pembeli, Fahru mengambil satu centong untuk satu porsi Kaloci seharga Rp 10 ribu rupiah.

Kemudian Kaloci dipipihkan di atas nampan yang sudah diberi campuran bahan bumbu kacang, lalu dipotong kecil-kecil dan dimasukan ke dalam wadah, bagian atasnya ditaburi biji wijen dan ceres.

Rasa Kaloci saat dimakan terasa lembut dan legit seperti moci, namun lebih lembut dan rengah Kaloci.

Bedanya, kue moci toping kacangnya diluar, sedangkan Kaloci taburan kacang keringnya diluar.

"Rasanya kaya moci," tuturnya.

Baca juga: Kisah Cleaning Service Temukan Emas 97 Gram di Toilet Bandara: Bukan Milik Saya, Jadi Dikembalikan

Dia berjualan setiap hari yaitu dipagi dan sore hari.

"Pagi jualan jam 07.00 WIB sampai jam 09.00 WIB, sudah gitu pulang nguleni lagi untuk jualan sore, saya istirahat, makan, sudah gitu sore jualan lagi dari jam 16.00 sampe malm," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved