Kisah Pria Penjual Jajanan Tradisional di Kota Serang, Beberkan Kunci Bisa Bertahan Lewati Pandemi
Fahru Ayudi (29), penjual kue Kaloci khas Pontianak, menceritakan pengalaman berjualan selama pandemi Covid-19.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Pada tanggal 5 Januari 2022, jualannya viral lantaran usai diposting oleh jajanan Serangfood.
"Pas diposting di Serangfood, alhamdulillah banyak yang beli, jadi sekarangmah setiap Minggu pagi buat adonannya sebanyak 12 liter tepung beras, sore juga sama 12 liter," katanya.
Sampai saat ini, Fahru terus mencoba menu baru dengan memakai ubi, namun masih terus dicoba agar hasipmya maksimal.
"Eksperimen terus pakai ubi ungu," tuturnya.
Fahru mengaku saat ini keuntungan bersihnya Rp 200 ribu rupiah untuk satu kali jualan.
"Modal awal sekitar Rp 100 sampai 200 ribu modalnya, kalo sekarang alhamdulillah sekali jualan dapet 200 mah," katanya.
Baca juga: Kisah Shela Nur, Atlet Difabel yang Belum Mendapatkan Hak Setelah Raih 3 Emas di Peparnas 2019
Pembeli bernama Indah, Aulia dan Tasya mengaku penasaran dengan rasa kue Kaloci.
Dia melihat jajanan tersebut melalui instagram yang diposting oleh Serangfood.
"Liat di instagram jajanan yang lagi firal itu," kata Aulia.
"Sengaja olahraga mau cari jajanan Kaloci, kemaren soalnya dicari abangnya engga jualan," tuturnya.
Usai mencoba, Aulia mengaku rasanya enak seperti moci, namun lebih renyah dan gurih.
"Enak rasanya," katanya.
Sekitar pukul 09.15 WIB, dagangan Fahru sudah ludes terjual, pembeli silih berganti datang dan tidak jarang banyak yang kembali pulang lantaran tidak kebagian.
Pada Minggu pagi, biasanya Fahru berjualan di dalam area tepatnya di depan tulisan Stadion Maulana Yusuf.
Saat hari-hari biasa, dia berjualan di gerbang ketiga di luar Stadion.