Covid 19

Prediksi Puncak Omicron Februari-Maret, Luhut: Hanya yang Sudah 2 Kali Vaksin

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.

Editor: Renald
Dokumentasi Humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan rapat virtual bersama Pemerintah Daerah Jawa Tengah secara virtual, Selasa (13/10/2020). 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah memprediksi bahwa puncak Omicron akan terjadi pada Februari-Maret 2022.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.

Langkah antisipasi tersebut di antaranya kegiatan di ruang publik.

Baca juga: Gempa M 5,4 Kembali Mengguncang Banten Senin Pagi, Berpusat di Bayah, Getaran Terasa Sampai Bogor

Baca juga: Menkes Sebut Jakarta Jadi Medan Perang Pertama Hadapi Omicron, Diprediksi Memuncak Februari-Maret

Ia mengatakan bahwa hanya mesyarakat yang telah vaksin dua kali yang boleh masuk ke tempat publik.

"Persyaratan masuk ke tempat publik akan diperketat, hanya yang sudah vaksinasi 2 kali dapat beraktivitas di tempat publik," kata Luhut dalam keterangan pers evaluasi PPKM, Minggu (16/1/2022). 

Selain pengetatan syarat masuk ke tempat publik, kata Luhut, terdapat sejumlah kebijakan yang ditetapkan pemerintah. 

Yakni melakukan penegakan penerapan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi. 

Luhut memerintahkan kepada kepala daerah yang vaksinasi di wilayahnya belum mencapai 70 persen agar melakukan percepatan. 

Tak hanya itu, Luhut juga mengimbau agar masyarakat melakukan pengurangan mobilitas dan kumpul-kumpul, termasuk juga bepergian ke luar negeri. 

"Pejabat sudah dilarang bepergian ke luar negeri untuk 3 minggu ke depan. Saya menghimbau kementerian/lembaga agar meminimalkan rapat luring," ujarnya. 

Langkah-langkah tersebut, kata Luhut, diambil sebagai langkah mitigasi atas prediksi puncak gelombang virus Corona varian Omicron di Indonesia yang diprediksi terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret nanti. 

Dengan mitigasi itu, lanjut Luhut, pemerintah berharap peningkatan kasus yang terjadi bisa lebih landai dibanding negara lain. 

Diterangkan Luhut, pemerintah menyadari peningkatan kasus Covid-19 dipastikan terjadi. 

Ia menyampaikan pada Sabtu (15/1/2022) kemarin, peningkatan kasus harian menyentuh angka 1.054 kasus. 

Angka tersebut teakhir terjadi pada 11 Oktober lalu. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved