Gempa Banten

Gempa Banten Ingatkan Potensi Megathrust Selat Sunda, Ahli Sarankan Upaya Mitigasi Tsunami

Gempa yang berpusat di Selat Sunda itu terjadi di daerah yang disebut sebagai seismic gap.

Program mitigasi bencana yang diperlukan harus dipersiapkan.

“Di antaranya menyiapkan peta ancaman dan risiko detil di setiap daerah, memberikan edukasi bencana kepada masyarakat, menyiapkan tempat evakuasi yang layak, dan secara rutin melakukan simulasi menghadapi tsunami," katanya.

Selain itu, Widjo memaparkan bahwa kajian mengenai gempa bumi dan tsunami perlu dilakukan terus-menerus.

Kemudian, dia juga menyinggung hal yang paling penting untuk mitigasi adalah melihat karakteristik dari ancaman tsunami di Indonesia.

Baca juga: Tinjau Posko Pengungsian Gempa di Sumur, Kapolda Banten: Mobil Dapur Siap Masak untuk Masyarakat

“Sumber tsunami di Indonesia umumnya sangat dekat yaitu, sekitar 100 kilometer dari lepas pantai, sehingga waktu perjalanannya sampai ke daratan terjadi sangat cepat,” ungkap Widjo.

Meski Indonesia memiliki banyak pulau besar, program mitigasi bencana tsunami ini juga harus diterapkan di pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Di sisi lain, pembangunan sistem peringatan tsunami (InaTEWS) misalnya fasilitas Buoy OR-PPT BRIN yang telah di pasang di lepas pantai Bengkulu hingga Sumba, yang saat ini masih berfungsi dapat dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini dilakukan agar memberikan informasi kepada masyarakat, untuk mendapatkan informasi akurat terkait peringatan dini tsunami melalui BMKG.

Video Editor: Rizki Asdiarman

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Memicu Gelombang Tsunami, Ini Saran Mitigasi Menurut Ahli"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved