Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin Covid-19, Dinkes Beberkan Penyebabnya: Kami Cek ke RSU
Seorang bocah SD berinisial D (10) di Tasikmalaya dikabarkan meninggal dunia usai menjalani vaksinasi Covid-19.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Amanda Putri Kirana
TRIBUNBANTEN.COM - Seorang bocah SD berinisial D (10) di Tasikmalaya dikabarkan meninggal dunia usai menjalani vaksinasi Covid-19.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menyebut, korban meninggal karena terkena DBD berdasarkan hasil tes darah D.
Dari hasil tes tersebut, korban diketahui positif DBD dengan kondisi demam akut.

Baca juga: Kemenkes Izinkan Ibu Hamil untuk Divaksinasi Covid-19 Booster, Ini Syarat dan Ketentuannya
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat.
Semula Uus mengaku terkejut ada anak meninggal dua hari setelah divaksin.
"Kami cek ke RSU ternyata positif DBD, dengan kondisi demam akut," kata Uus.
Namun menurut uak korban, Jajang Suhendar (50), korban keadaan sehat wal afiat saat akan divaksin.
"Saat akan menjalani vaksinasi hari Sabtu di sekolahnya di SDN 5 Kersanegara, kondisi D dalam keadaan sehat wal afiat," kata Jajang Suhendar (50) saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Sukanagara, Kota Tasikmalaya, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Kabupaten Serang Dimulai, Bupati Berikan Semangat Murid SDN Ciruas 1
Jajang menceritakan bahwa sang keponakan saat itu hendak diantar ayahnya.
Namun D menolak dan memilih berangkat bersama teman-temannya naik angkot.
"Sepulang sekolah ia tampak masih sehat dan bermain," ujar Jajang.
Sore harinya setelah mandi, barulah D mulai demam.
Karena kondisinya memburuk, keluarga membawa D ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSU dr Soekardjo, Minggu (16/1/2022) malam.
Baca juga: Vaksin Booster Pakai Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna, Ini Alasannya
Hanya bertahan sehari, D akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia, Senin (17/1) malam.
"Walau kami masih sangat berduka karena tiba-tiba saja kehilangan almarhum, kami menerima ini sebagai takdir Yang Mahakuasa," ujar Jajang.
Anak sulung dari dua bersaudara pasangan Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34) ini dimakamkan Senin malam tak jauh dari rumahnya.
Almarhum sendiri ternyata diketahui positif DBD setelah menjalani tes lab dari sampel darahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Murid SD di Tasik Meninggal Setelah Divaksin, Ternyata Diketahui Positif Penyakit Ini