Kisah Perjuangan Rina, Pegusaha Batik Motif Lokal Kota Cilegon Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah
Kisah Perjuangan Rina, Pegusaha Batik Motif Lokal Cilegon Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Rina Rahmayati, perempuan asli solo yang kini menjadi warga Kota Cilegon, telah membuat berbagai corak batik khas Cilegon, yang ia tekuni bersama dengan suaminya.
Perempuan berusia 54 tahun tersebut tidak pernah terfikir, akan sampai berada di titik seperti saat ini.
Karena sebelumnya, Rina tidak pernah menekuni dunia membatik.
Baca juga: Hijab Etnik Banten Rancangan ketua FBC Serang, Motif Batiknya Sarat Budaya dan Sejarah Banten
Namun, berkat kemauan dan kerja kerasnya, ia kini menjadi salah satu produsen batik di Cilegon yang terbilang sukses.
Rina kini memiliki rumah produksi dan galeri batik ciptaannya, yakni Rinara Batik, yang terletak di Jalan Perumnas, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Rina bahkan sudah bisa membuka sanggar pelatihan membantik dikediamannya secara gratis.
"Alhamdulillah terus berkembang, selain itu memang sejak suami saya meninggal dunia tahun lalu, saya berinisiatif membuka pelatihan gratis," katanya saat di Canter Cilegon Mall (CCM) dalam acara pameran batik dan craf 2022, Kamis (27/1/2022).
Hal ini dilakukannya agar dapat berbagi ilmu dan terus mengembangkan potensinya.
Hingga kini Omzet jualannya kini mencapai Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dalam sebulan.
Batik ciptaannya pun kini sudah dikirim hingga ke luar Negeri.
Rina bercerita, bahwa dirinya mulai membatik bersama dengan suami sejak tahun 2012.
Dengan dibantu melalui binaan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Cilegon.
Perempuan berkerudung ini pun terinspirasi dari kearifan lokal yang ada di Kota Cilegon, yang ia terapakan ke dalam kain batiknya.
Ada sebanyak 30 corak batik yang dibuatnya, mulai dari corak Icon Cilegon hingga makanan khas Cilegon.
"Untuk corak batik sendiri memang saya lebih tertarik untuk mengangkat kearifan lokal Cilegon ini, dan memang belum ada yang ngangkat," katanya.
Dan untuk batik yang paling diminatin, kata Rina, yakni Icon Cilegon.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Motif Batik yang Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya dari Indonesia
Mulai dari landmark, air pancuran alun-alun serta daun tangkil.
"Untuk bahannya sendiri kami pakai bahan katun, primisima kenca, piscos, paris dan dobi," katanya.
Untuk harga satu batiknya, dipatok mulai dari Rp 100-170 ribu untuk batik cap.
Sedangkan untuk batik tulis mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.