News

Perusahaan Non-Esensial Diminta WFH, Masyarakat Diharap tak Lengah Hadapi Kenaikan Covid-19

Kasus harian Covid-19 terus meningkat, hal tersebut membuat beberapa perusahaan Non-esensial kembali diminta untuk terapkan Work From Home (WFH).

Editor: Anisa Nurhaliza
Freepik.com
Ilustrasi Work From Home (WFH) 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus harian Covid-19 terus meningkat, hal tersebut membuat beberapa perusahaan Non-esensial kembali diminta untuk terapkan work from home (WFH).

Melansir dari Tribunnews.com, per Minggu (30/1/2022), kasus aktif Covid-19 mencapai 61.718 setelah ada penambahan kasus aktif sebanyak 9.163.

Anggota Komisi IX DPR Elva Hartati berharap kepada masyarakat untuk tidak lengah menanggapi kenaikan kasus Covid-19.

Ia meminta hal ini menjadi perhatian semua kalangan termasuk dunia usaha.

"Presiden Joko Widodo telah mengimbau dengan sangat jelas bahwa bagi pekerja yang bisa menerapkan WFH segera melaksanakan, mengingat kasus positif Covid-19 meningkat dengan terus meningkatnya transmisi lokal varian Omicron," kata Elva, Senin (31/1/2022).

Elva menjelaskan bahwa seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah sudah jelas bahwa sektor esensial saja yang masih bisa beroperasi normal dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Kasus Omicron di Tanah Air Melonjak, Presiden Beri 3 Poin Arahan Penting: Jika Bisa, Lakukan WFH

"Komisi IX mendukung seluruh program safety net untuk siap dilaksanakan membantu masyarakat yang terdampak," ujarnya.

Dia mengatakan Komisi IX DPR melaksanakan rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Satgas Covid-19 pada dua pekan lalu untuk memitigasi gelombang ketiga Covid-19.

Selain itu Komisi IX DPR memberikan saran agar data bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit atau ICU sebagai patokan dalam memutuskan pelaksanaan PPKM.

"Kami masih yakin hanya dengan pengendalian pandemi dari sisi kesehatan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara maksimal," katanya.

Menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah mitigasi guna menangani pandemi di bidang kesehatan.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Omicron, Luhut Imbau Perusahaan Bersiap untuk Terapkan WFH Kembali

Sebelas sektor bidang usaha esensial menjadi salah satu langkah solutif untuk masalah perekonomian agar  terus berlanjut sambil memastikan pandemi terkendali.

"Kami meminta dunia usaha sedikit bersabar sembari mendukung penuh upaya pemerintah dan parlemen mengendalikan pandemi sehingga perekonomian dapat pulih kembali," katanya.

Anggota Komisi IX DPR Saniatul Lativa juga mengingatkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 saat ini lebih banyak dari transmisi lokal.

"Jika perusahaan tetap mempekerjakan karyawannya, maka harus dipastikan bahwa karyawannya aman dari Omicron dan aman dari transmisi lokal penularan Omicron," ujar Saniatul.

Baca juga: Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Hindari Keramaian dan Anjurkan WFH, Imbas Omicron Terus Meningkat

Meski demikian, dia mengatakan, sementara penambahan kasus Covid-19 di Indonesia paling terkendali dibandingkan lima negara lain di Asia, India, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Berdasarkan data ourwordindata.org, kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi per 1 juta penduduk terlihat grafik penambahan kasus di Indonesia dominan landai.

Dia melanjutkan, per 26 Januari 2022, angka konfirmasi positif di Indonesia sebesar 13,27 per 1 juta penduduk.

Menurut dia, hal itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Singapura dengan konfirmasi positif sebesar 825,80 per 1 juta penduduk, Filipina sebesar 233,71 per 1 juta penduduk, India sebesar 220,71 per 1 juta penduduk, Malaysia sebesar 121,19 per 1 juta penduduk, dan Thailand sebesar 110,20 per 1 juta penduduk.

"Namun pemerintah dalam hal ini Kemenkes RI harus tetap menyediakan fasilitas di rumah sakit terutama tempat tidur perawatan agar disediakan secara maksimal," ujarnya.

Seorang pegawai di kantor Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, terinfeksi Covid-19.

Pelayanan di kantor Kecamatan Ciracas pun kembali ditutup dan segera dialihkan ke kantor Kelurahan Ciracas.

Melansir TribunJakarta.com, Camat Ciracas Mamad mengatakan bahwa selama kantor kecamatan ditutup akan dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Saya koordinasi ke Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Arahannya agar layanan sementara dialihkan ke kantor Kelurahan," kata Mamad saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (1/2/2022).

Agar pelayanan dapat dibuka kembali dan warga tidak merasa khawatir, maka segera dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area kantor Kecamatan Ciracas.

"Agar saat layanan dibuka Rabu, baik masyarakat maupun pegawai merasakan aman dan nyaman. Untuk tracing ke pegawai lain juga sudah dilakukan, hasilnya negatif semua," ujarnya.

Mamad mengatakan bahwa satu pegawainya yang terinfeksi Covid-19 sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta Pusat.

Evakuasi pegawainya dilakukan pada Jumat (28/1/2022) setelah hasil swab PCR keluar.

Pegawainya melakukan swab PCR di Puskesmas Kecamatan Ciracas pada Kamis (27/1/2022).

Penutupan kantor Kecamatan Ciracas secara sementara bukan kali pertama dilakukan.

Sebab pada 29 Juni 2021, Kantor Kecamatan Ciracas juga pernah ditutup sementara selama kurang lebih tiga hari disebabkan karena pegawai positif Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Covid-19 Terus Naik, Perusahaan Non-esensial Diminta Segera Terapkan WFH,

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Covid-19 Terus Naik, Perusahaan Non-esensial Diminta Segera Terapkan WFH,

Dan di TribunJakarta.com dengan judul Kantor Kecamatan Ciracas Ditutup Lagi usai Pegawainya Terpapar Covid-19, Pelayanan Dialihkan, 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved