Menteri Kesehatan Prediksi DKI Jakarta akan Hadapi Puncak Gelombang Omicron pada Pekan Ini
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi bahwa provinsi DKI Jakarta dalam pekan ini akan menghadapi puncak gelombang Omicron.
TRIBUNBANTEN.COM - Kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan.
Terutama pada varian baru Covid-19, kasus Omicron diprediksi akan mencapai gelombang puncak dalam beberapa waktu terakhir.
Lantas benarkah dengan prediksi tersebut?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi bahwa provinsi DKI Jakarta dalam pekan ini akan menghadapi puncak gelombang Omicron.
Namun tak perlu khawatir, setelah mencapai di puncak gelombang maka dengan perlahan kasus Covid-19 secara perlahan mulai turun.
"DKI Jakarta kemungkinan besar kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers, Senin (14/2/2022).
Meski demikian, angka perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit (RS) akan berhenti pada level 40 - 50 persen jika dibandingkan dengan puncak Delta.
Menteri Kesehatan menjelaskan terdapat 37 Kabupaten atau Kota yang sudah melampaui puncak Delta, dan juga terdapat 6 Provinsi yang sudah melampaui kasus Delta.
Baca juga: Tiga Hari Terakhir, Tren Kasus Covid-19 Menurun setelah Tembus 55.000 Kasus
Dimana enam Provinsi tersebut diantaranya adalah Banten, DKI Jakarta, Bali, Jabar, Papua, dan Nusa Tenggara Barat.
"Semua provinsi yang sudah melampaui puncak Delta kasusnya, itu rumah sakitnya sekitar 30% an dari puncak delta. Ada dua yang agak tinggi yaitu Jakarta dan Bali," ucap Budi.
Setelah DKI, Puncak Omicron akan Bergeser ke Provinsi Lain? Berikut Datanya
Prediksi puncak omicron di DKi Jakarta dan Jawa Bali pada umumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Lantas, setelah Banten, Jabar, Bali sudah mendekati puncak maka lonjakan kasus Covid-19 diprediksi akan bergeser ke provinsi-provinsi seperti Jawa timur, Jawa tengah, Jogja dan di luar Jawa?
Mengenai penambahan kasus di Jawa-Bali, menurutnya cukup melambat, berbeda dengan kondisi di luar Jawa-Bali.
"Penambahan kasus di Jawa Bali terlihat melambat, namun terjadi peningkatan kontribusi di luar Jawa-Bali," kata Luhut.
Adapun dalam tujuh hari, Luhut menyebut, Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang tren kasusnya lebih tinggi dari puncak Delta.
Selanjutnya, untuk tren kasus di DKI Jakarta mulai terlihat melewati puncaknya.
"Berita postifnya, tren kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan menurun," jelas Luhut.
Namun, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Meski begitu, masih di bawah puncak Delta.
Luhut Sebut Omicron di Indonesia Belum Lebihi Kasus Delta 2021
Luhut menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum melampaui Delta pada 2021.
Menurutnya, jika melihat kasus di negara lain, biasanya puncak Omicron tiga kali dari varian Delta.
Meski demikian, Luhut menyebut, pemerintah akan terus waspada.
"Sejak 44 hari dari 1 Januari 2022, puncak Omicron sampai saat ini belum melebih puncak Delta di tahun lalu."
"Padahal jika merujuk ke negara lain, biasanya pucak omicron 3-4 kali dari varian Delta," kata Luhut dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas PPKM secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian jauh lebih rendah dari varian Delta.
Namun, Luhut mengingatkan, agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap Omicron.
"Tapi ini juga tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita, namun juga tidak memberlakukan Omicron ini sama seperti periode Delta lalu," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prediksi Puncak Omicron, Pekan Ini di DKI Jakarta Lalu Kasus Turun, Bakal Pindah ke Provinsi Lain?,