Perajin Tahu dan Tempe Bakal Mogok 3 Hari, Harga Tahu dan Tempe juga Berpotensi Naik
Perajin Tahu dan Tempe Bakal Mogok 3 Hari, Harga Tahu dan Tempe juga Berpotensi Naik
TRIBUNBANTEN.COM - Harga tahu tempe diprediksi bakal naik.
Hal itu akan terjadi jika pemerintah tidak mengamini tuntutan stabilisasi harga kedelai.
Hal itu diutarakan Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin.
Menurutnya, bila pemerintah bisa menurunkan harga kedelai, harga jual tahu dan tempe terpaksa naik.
Baca juga: Mulai Besok, Warga Harus Libur Makan Tahu Tempe 3 Hari, Karena Perajin Tempe Tahu Mogok Produksi
"Selanjutnya akan naikan harga (tahu dan tempe," kata Aip.
Aip mengaku telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah.
Dalam pembahasan itu, pemerintah mengisyaratkan dukungan kenaikan harga jual tahu dan tempe.
"Tadi saya sudah bicara dengan pemerintah untuk mendukung kenaikan harga tempe dan tahu," ucap Aip.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok kedelai di Indonesia aman selama dua bulan ke depan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, berdasarkan data Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), stok kedelai di importir mencapai 140.000 ton kedelai.
Stok tersebut akan bertambah karena 160.000 ton kedelai impor akan tiba di indonesia pada Februari 2022.
Baca juga: Harga Tahu Tempe di Pasar Pamarayan Belum Mengalami Kenaikan, Tapi Pedagang Tak Berani Stok Banyak
"Sehingga pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk dua bulan ke depan," ujar Oke dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2/2022).
Oke menuturkan, untuk menjamin stok barang aman, pihaknya telah meminta kepada importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai walaupun harga tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai Besok, Perajin Tahu Tempe Se-Jawa Bakal Mogok Produksi Selama Tiga Hari"