Virus Corona
Gejala Omicron Siluman, Varian Terbaru yang Sangat Cepat Menular dan Bisa Menembus Sistem Imun
Namun, bukan berarti virus ini tidak berbahaya. Virus ini sangat berbahaya dan sangat menular.
TRIBUNBANTEN.COM - Berdasarkan data Satgas Covid-19, ada tambahan 49.447 kasus baru corona hingga Jumat (25/2/2022).
Total ada 5.457.775 kasus positif Covid-19.
Jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 61.361 orang sehingga menjadi sebanyak 4.736.234 orang.
Adapun jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 244 orang menjadi sebanyak 147.586 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 573.955 kasus, berkurang 12.158 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Baca juga: Wacana Vaksin Booster Covid-19 Dosis ke-4, Ini Kata Jubir Vaksinasi
Kini muncul varian baru yang berpotensi menular lebih cepat, yaitu Omicron siluman.
Apa itu Omicron siluman?
Bagaimana ciri-ciri gejala Omicron siluman?
Mengutip Kompas.com yang melansir World Health Organization (WHO), Omicron siluman BA.2 menunjukkan sifat lebih infeksius dibandingkan varian lainnya.
Secara genetik, varian Omicron BA.1 dan BA.2 memiliki urutan yang berbeda.
Walaupun begitu, menurut laporan dari berbagai negara, gejala Omicron siluman ini tidak berbeda dari varian Omicron biasa.
Gejala Omicron pada dewasa masih didominasi oleh sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, dan badan pegal-pegal.
Baca juga: Muncul Omicron Varian Siluman, Gejala Ringan tapi Sangat Berbahaya dan Menular Lebih Cepat
Gejala Omicron tetap menunjukkan gejala yang ringan.
Namun, bukan berarti virus ini tidak berbahaya.
Virus ini sangat berbahaya dan sangat menular.
Nyatanya, varian Omicron terbaru ini mampu membuat lonjakan kasus Omicron di berbagai negara terus meningkat.
Melansir NPR, Omicron siluman memang membuat data seolah terjadi perlambatan kenaikan kasus.
Namun, para ahli di Amerika Serikat menduga justru varian ini akan meningkatkan kebutuhan orang terhadap respirator dan angka kematian akan kembali meningkat.
Siapa yang rentan terkena Omicron siluman?
Infeksi Omicron siluman bisa menyerang siapa saja, bahkan orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap.
Namun, data menunjukkan bahwa orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap hanya mengalami gejala ringan saja, dibandingkan orang yang belum atau baru satu kali vaksin.
Omicron memiliki kemampuan menyerang orang yang telah mendapatkan vaksin.
Tapi, Omicron siluman ini memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus sistem imun.
Selain itu, WHO juga menambahkan bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 juga tetap bisa terkena reinfeksi.
WHO meyakini bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik terhadap infeksi subvarian Omicron siluman.