Rusia Laporkan Pasukannya Ada yang Tewas, Terluka hingga Disandera selama Operasi Khusus di Ukraina

Sejumlah pasukan Rusia yang turut ambil bagian dalam operasi militer khusus di Ukraina dilaporkan tewas dan mengalami luka-luka.

AFP/SERGEI SUPINSKY
Kekuatan Militer Rusia yang Buat Ukraina Dalam Posisi Suram 

TRIBUNBANTEN.COM - Sejumlah pasukan Rusia yang turut ambil bagian dalam operasi militer khusus di Ukraina dilaporkan tewas dan mengalami luka-luka.

Hal tersebut disamapikan langsung oleh Juru BicaraKementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Igor Konashenkov pada hari Minggu (27/2/2022).

"Tentara Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan selama operasi militer khusus."

"Tapi, sayangnya, ada yang tewas dan terluka diantara mereka," kata Konashenkov.

Kendati demikian, ia menambahkan bahwa kerugian Rusia jauh lebih kecil jika dibandingkan 'kerugian yang dialami pasukan Ukraina' dan nasionalis negara itu.

Baca juga: PENGUMUMAN! Ukraina Setujui Pembicaraan Damai dengan Rusia, Kabar Baik untuk Dunia

Ia juga menyampaikan bahwa beberapa tentara Rusia telah ditawan.

"Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memperlakukan beberapa prajurit Rusia yang telah ditawan."

"Kami melihat bahwa mereka menggunakan siksaan yang sama seperti Nazi Jerman selama Perang Patriotik Hebat (Front Timur selama Perang Dunia II di mana bekas Uni Soviet berperang melawan Nazi Jerman," tegas Konashenkov.

Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi.
 (Photo by Daniel LEAL / AFP)
Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)

Baca juga: Pria ini Gagah Berani Naik Bagian Depan Tank Rusia untuk Hentikan Konvoi, Aksinya Viral di Medsos

Dikutip dari laman TASS, Senin (28/2/2022), Konashenkov pun kemudian bersumpah bahwa militer Rusia akan terus memperlakukan pasukan Ukraina yang menyerah dengan cara yang manusiawi.

"Kami memahami bahwa mereka mengambil sumpah kepada rakyat Ukraina."

"Semua orang yang menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan akan dibebaskan untuk kembali kepada keluarga mereka," papar Konashenkov.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasionalnya pada Kamis pagi waktu setempat bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Langkah ini diklaim untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida selama 8 tahun oleh rezim Ukraina.

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Saat mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota di Ukraina.

Namun terbatas hanya pada operasi penyerangan dan pelumpuhan infrastruktur militer Ukraina saja.

Tidak ada ancaman apapun yang ditargetkan terhadap rakyat sipil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Laporkan Kerugian Pasukannya selama Operasi Khusus, Ada yang Tewas, Terluka dan Disandera

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved