Harga Bahan Pokok dan Gas Elpiji Naik Bersamaan, Emak-Emak: Pusing!
Harga Bahan Pokok dan Gas Elpiji Naik Bersamaan, Emak-Emak di Kabupaten Serang pada Pusing!
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga.
Hal ini dikeluhkan oleh masyarakat terutama emak-emak, lantaran melonjaknya harga secara bersamaan.
Mulai dari minyak goreng, tahu dan tempe, daging sapi dan ayam potong, lalu bawang merah, serta cabai semuanya naik.
Bahkan, gas elpiji 12 kg dan 5,5 Kg juga turut naik.
Baca juga: Bahan Pokok di Pasar Rau Kota Serang Mengalami Kenaikan, Ini Daftar Harga Terbarunya
Hingga diikuti dengan gas elpiji ukuran 3 Kg yang kini naik, lantaran tingginya permintaan.
Masyarakat pun beralih gunakan gas elpiji 3 Kg, dari yang semula memakai gas elpiji 12 Kg dan 5,5 Kg.
Kondisi ini membuat para pembeli, mayoritas kaum emak-emak atau Ibu Rumah Tangga (IRT) menjerit.
Lantaran mereka pusing bagaimana mengelola keuangan, agar tetap bisa berbelanja kebutuhan pokok guna sehari-hari.
Kenaikan harga sejumlah komoditas yang terjadi tersebut juga dikeluhkan para Emak-emak di Kabupaten Serang.
Mimin Sulastri, warga Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, sejumlah jenis cabai, bawang merah, bawang putih, tempe, tahu, daging sapi, daging ayam serta gas elpiji yang juga mengalami kenaikan.
"Pusing satu barang naik saja sudah memberatkan, sekarang semua naik bersamaan," kata perempuan berusia 55 tahun saat ditemui disalah satu toko sembako di Kecamatan Ciruas, Senin (14/3/2022).
"Makanya kalau belanja harus benar-benar dihitung banget."
"Ibaratnya masak ayam sama tempe dan buat sambal saja sudah susah karena harga mahal. Cabai, bawang juga naik," katanya.
Menurutnya, komoditas yang mengalami kenaikan hingga saat ini belum menunjukkan tanda segera berakhir.
Dia berharap pemerintah lekas menurunkan harga komoditas yang sekarang melonjak, sebelum bulan Ramadan tiba, agar tidak memberatkan daya beli masyarakat.
"Habis kalau kita tanya alasan kenapa harga naik ke pedagang jawabannya karena dari sana (distributor) sudah mahal. Ya berharap ke pemerintah lah, biar enggak seperti ini terus," keluh perempuan berkerudung tersebut.
Perlu diketahui, harga minyak goreng yang di pasar tradisional masih banyak dijual lebih dari Rp 14 ribu per liter, atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah.
Sedangkan kenaikan harga cabai rawit merah yang sebelumnya berkisar Rp 50-55 ribu per Kilogram, sekarang naik menjadi Rp 70 ribu.
Baca juga: Harga Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Serang Naik Jadi Rp 25 Ribu per Kg
Sedangkan cabai merah keriting dari yang semula Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu.
Untuk daging sapi lokal, harganya kini mencapai Rp 140 ribu per Kilogram.
Sedangkan daging ayam naik menjadi Rp 38 ribu per ekor hanya dalam waktu satu pekan terakhir.
Yang terakhir, gas elpiji ukuran 12 kg kini harganya Rp 180-190 ribu, sedangkan gas elpiji 5,5 Kg harganya Rp 90 ribu.
Lalu harga gas elpiji 3 Kg di beberapa wilayah kabupaten serang kini dipatok harga Rp 25 ribu.