Minyak Goreng Kemasan Melambung, Kini Pedagang di Pasar Pamarayan Lebih Pilih Minyak Curah

Minyak Goreng Kemasan Melambung, Kini Pedagang di Pasar Pamarayan Lebih Pilih Minyak Curah

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Penjual minyak goreng curah di Pasar Pamarayan melayani pembeli. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Minyak goreng kini jadi buah bibir masyarakat.

Mulai dari barangnya langka, kalaupun ada harganya mahal.

Hingga sekarang pemerintah melepas harga minyak goreng kemasan premium sesuai kondisi pasar.

Pantauan TribunBanten.com, di pasar tradisional Kecamatan Pamarayan dan Kecamatan Petir, nampak para penjual sembako yang biasa menjual minyak goreng kemasan kini sulit untuk dijumpai.

Baca juga: PENGUMUMAN: Harga Minyak Goreng Kemasan Bebas Mulai Hari ini, Jenis Curah Rp 14.000/Liter

Seperti di Pasar Pamarayan, nampak sejumlah penjual sedang sibuk mengemas minyak goreng curah yang akan dijualnya.

Novita Berkah, salah seorang penjual mengatakan, bahwa dirinya sudah satu minggu tidak berjualan minyak goreng kemasan sejak harga minyak goreng subsidi dihapuskan.

Dan saat ini, perempuan berusia 55 tahun tersebut lebih memilih minyak goreng curah lantaran harganya yang cukup terjangkau, dibandikan dengan minyak kemasan yang saat ini menginjak harga Rp 25 ribu perliter.

"Ya kalau minyak goreng kemasan dijual di pasar harganya bisa sampe Rp 25-27 ribu perliter, makanya mending jual minyak curah masyarakat jugakan carinya yang lebih murah," katanya saat di tokonya, Sabtu (19/3/2022).

Meski begitu, ia juga menyebutkan bahwa saat ini harga minyak goreng curah pun masih tinggi lantaran biasanya Rp 10 ribu per liter, namun saat ini Rp 20 per liter.

"Tapi ini kan lumayan aja ya dari pada minyak kemasankan lebih mahal 2 liter sampe Rp 50 ribu," katanya.

Selain itu, kata Novita, untuk mendapatakan minyak goreng curah ini pun dibatasi oleh pihak distributor, dalam sekali pengiriman hanya mendapatkan 50 liter minyak goreng.

Lantaran sulit mencari minyak goreng, maka dalam sehari ia juga dapat menjual sekitar 30 liter minyak goreng curah.

"Ya karena pada susah nyarinya, jadi warga dari Cikande, Petir, dan Rangkasbitung beli minyaknya pada ke sini," katanya.

Namun ia juga tidak berani menjual minyak goreng curah secara banyak.

Baca juga: Daftar Lengkap Harga Minyak Goreng Terbaru di Alfamart & Indomaret dari Paling Murah hingga Termahal

Karena kasian untuk warga di sekitarnya yang masih membutuhkan minyak goreng.

Ia juga berharap pemerintah dapat segera kembali menstabilkan harga minyak goreng, karena hal ini menurutnya membuat masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Mau makan apa kita, kalau uang Rp 50 ribu aja cuman cukup beli minyak goreng. Cepetlah cari solusinya jangan buat warga menderita," keluhnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved