Dinda Hauw Keguguran Anak Keduanya, Istri Rey Mbayang Tulis Salam Perpisahan: 'Sampai Ketemu Lagi'
Kabar menyedihkan datang dari keluarga kecil Dinda Hauw dan Rey Mbayang. Dinda Hauw mengalami keguguran anak keduanya yang dinyatakan kembar.
TRIBUNBANTEN.COM - Kabar menyedihkan datang dari keluarga kecil Dinda Hauw dan Rey Mbayang.
Dinda Hauw mengalami keguguran anak keduanya dengan Rey Mbayang.
Diketahui, di kehamilan keduanya ini Dinda Hauw mengandung bayi kembar.
Kabar tersebut disampaikan langsung melalui instagram pribadi @dindahw pada Selasa (22/3/2022).
Dalam unggahannya, istri Rey Mbayang menuliskan sebuah keterangan sebagai salam perpisahan.
"Sampai ketemu lagi Adik Singkat namun terasa sekali nyata nya," tulis Dinda.
Dinda Hauw mengaku belum lama ini ia mengetahui bahwa dirinya sedang hamil.
Baca juga: Rey Mbayang Akui Makin Sayang saat Liat Istri Hamil, Suami Dinda Hauw ingin Tambah Momongan?
Dan ia tak tahu bahwa janin yang ada di dalam kandungannya ternyata sepasang bayi kembar.
"Hari dimana testpack pertama tau bahwa garis 2," tulisnya seraya mengunggah foto alat tes kehamilan.
Kemudian, wanita berusia 25 tahun itu mencurahkan hatinya, bahwa dirinya sempat mengeluarkan darah yang menggumpal seperti ati ayam, ketika dirinya berada di Paris, Prancis.
"Sampai jakarta di beri kekuatan lagi dengan garis yang semakin terang warnanya," tulisnya.
Kemudian, ibu satu anak tersebut memutuskan untuk ke dokter kandungan, dan Dinda baru tahu ia hamil anak kembar.
"Akhirnya memutuskan usg… Lalu kalimat pertama yang keluar dari dokter, 'kamu ternyata sudah hamil loh… kembar lagi…' Aahh bahagia sekali rasanya , sekaligus gak percaya.. 'Sudah ada detak jantungnya juga…' kata dokter… Masya Allah…," tulis Dinda Hauw.
Baca juga: Selalu Romantis, Rey Mbayang dan Dinda Hauw Berhasil Buat Iri Banyak Pasangan Muda
"Tapi ini.. ada 2 kantung nya.. 1 ada janin nya.. dan yang 1 nya tidak berkembang alias kosong.. aku dan rey terdiam sebentar tapi akhirnya disadarkan dengan tepuk tangan nya dan senyuman nya shaka yang seolah2 mengerti dan tetap harus bersyukur," tambahnya.
Wanita kelahiran Palembang, 14 November 1996 itu pun menjalani dua hari dengan rasa bahagia. Tapi, satu minggu kemudian, hal pahit harus ia rasakan.