Pedagang Gorengan di Tangerang Selatan Terpaksa Naikkan Harga karena Harga Minyak Goreng Tinggi
Pedagang gorengan di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpaksa menaikkan harga gorengan karena saat ini harga minyak goreng masih tinggi.
Alasannya, dia ingin menjaga kualitas gorengan yang dijual kepada pelanggannya.
"Saya tidak menggunakan minyak curah, saya pakai minyak goreng kemasan untuk menjaga kualitas makanan," katanya.
Meski begitu, dia terpaksa menaikkan harga gorengannya agar tetap mendapatkan untung dari bisnisnya.
Baca juga: Komisi VII DPR RI Tagih Janji Mendag Umumkan Nama Mafia Minyak Goreng
Keuntungan bisnisnya ini cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
"Sekarang harganya tinggi karena saya naikin kan, tadinya satu gorengan harganya Rp 1.000, sekarang Rp 5.000 dapat empat," kata Amin.
"Walaupun harga minyak naik tapi ukuran makanannya tidak saya perkecil, ya harga naik saja sama penghasilan per hari juga enggak nutup lah ya," ujarnya.
Harapannya, pemerintah segera bertindak untuk menekan harga minyak goreng kemasan di pasaran.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Lebak Antre Minyak Goreng Curah Seharga Rp 16.000/Liter, Antrean Nyaris 1 Km
Pemerintah juga menurunkan harga minyak goreng kemasan sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Kenaikan harga minyak goreng lebih berdampak terhadap pedagang kecil dan warga ekonomi lemah.
"Ya kalau bisa harganya turun lah, jangan tinggi seperti ini, kalau tinggi seperti ini kita agak repot juga, apalagi mau menghadapi bulan puasa yang mana gorengan menjadi salah satu menu buka puasa."
"Ya kita harapkan harga minyak turun lah ya, bukan hanya pedagang gorengan yang susah, ibu rumah tangga juga kasihan," ucap Amin.