Putin Berencana Hadiri di KTT G20 di Bali, Ditentang Banyak Negara, Ini Kata Menteri Luhut

Putin Berencana Hadiri di KTT G20 di Bali, Ditentang Banyak Negara, Ini Kata Menteri Luhut

Editor: Ahmad Haris
Dok. Sekretariat Kabinet
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela-sela KTT APEC, di Beijing, Senin (10/11/2015). 

TRIBUNBANTEN.COM - KTT G20 di Bali, Indonesia pada November 2022 mendatang.

Gelaran KTT G20 yang akan digelar di Bali ini menjadi sorotan tajam.

Pasalnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menghadiri kegiatan itu.

Akan tetapi, di sisi lain keinginan Putin ditentang oleh banyak negara.

Hal itu lantaran perang yang terjadi di Ukraina sejak Rusia melakukan operasi militernya pada 24 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Riuh Rencana Presiden Putin Hadiri G20 di Indonesia, Disorot Media-media Asing, China Beri Dukungan

Lantas, bagaimana tanggapan Indonesia terkait kehadiran Putin?

Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masih terlalu dini berkomentar soal Putin.

Ia juga menegaskan, KTT G20 merupakan forum ekonomi.

Jadi, ia menyebut tidak ada pembahasan soal politik dalam forum tersebut.

"G20 kan forum ekonomi, jadi tidak ada forum politik, ya kita lihat saja kan masih terlalu dini kita berkomentar," ujar Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (26/3/2022).

Saat ditanya soal kemungkinan mengundang Putin, Luhut pun memberikan jawaban yang sama.

Menurutnya, kehadiran Putin di KTT G20 masih belum pasti.

Rencana Kehadiran Putin di G20 Ditentang Australia

Seperti diketahui, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022.

Morrison mengaku sudah menghubungi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku tuan rumah acara tentang kehadiran Putin di G20.

"Kami telah meningkatkan kekhawatiran tentang ini. Rusia telah menginvasi Ukraina. Maksud saya, ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne, Kamis (24/3/2022), dikutip dari CNA.

"Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," ujarnya.

Baca juga: Duta Besar Rusia Sebut Presiden Vladimir Putin Berencana Hadiri KTT G20 di Indonesia

Menurutnya, kehadiran Putin dalam G20 jelas membuatnya prihatin.

"Kami telah membuat pernyataan dan representasi yang sangat jelas tentang keprihatinan kami yang sangat kuat tentang keterlibatan Rusia dalam G20 tahun ini," kata Morrison.

"Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Jadi Sorotan, Luhut: Kita Lihat Saja, G20 Bukan Forum Politik"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved