Sosok Brigjen Iwan Setiawan Danjen Kopassus Baru, Berhasil Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun menunjuk Brigjen Iwan Setiawan menggantikan Mayjen Widi sebagai Danjen Kopassus.
Melansir tniad.mil.id, perjalanan karier Iwan Setiawan lebih banyak di Kopassus.
Masih dari wikipedia.org, Iwan Setiawan pernah bertugas di Danyon 22/Grup 2/Kopassus pada 2008.
Kemudian, ia berpindah tugas menjadi Wakil Komandan (Wadan) Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) selama 2012-2013.
Setahun kemudian, Iwan Setiawan mendapat tugas menjadi Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) 22/Ota Manasa.
Baca juga: Komandan Grup 1 Kopassus Bersama Persit Bersilaturahmi ke Veteran Pejuang 45 di Banten
Iwan juga sempat dipindahtugaskan menjadi Komandan Pusdikpassus pada 2014-2015 dan Komandan Rindam (Danrindam) Jaya pada 2015-2016 lalu menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 052/Wijayakrama pada 2016-2018.
Iwan Setiawan lantas ditugaskan menjadi Perwira Menengah (Pamen) Detasemen Markas Besar AD Denma Mabesad selama dua tahun, yaitu 2018-2020 dalam rangka mengikuti Pendidikan Lemhannas.
Kemudian, dia dipindahkan sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja pada 2020-2021 yang berada di bawah naungan Kodam XVII/Cendrawasih.
3. Terima Kembali 2 Anggota KKB Papua
Saat menjabat sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja, Iwan Setiawan menerima dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua untuk kembali bergabung ke NKRI.
Dua anggota KKB Papua itu berikrar setia ke NJRI di aula Kodim 1709/Yawa.
Iwan Setiawan mengungkapkan, dua anggota KKB Papua tersebut menyerahkan 6 pucuk senjata api rakitan yang terdiri dari 4 pucuk laras panjang, 2 pucuk laras pendek (pistol), 97 butir munisi, 1 buah HT, 4 lembar bendera bintang kejora dan beberapa dokumen.
Mereka tergerak untuk menyerah dan kembali ke NKRI setelah melihat keseriusan pemerintah Indonesia karena telah membangun Papua dan ditambah terlaksananya PON yang sangat megah.
"Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, sebab mereka itu beranggapan Papua akan merdeka."
"Namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa papua sebenarnya dibawah bingkai NKRI," kata Brigjen Iwan, dilansir korem173-tniad.mil.id.
"Selain itu, penyerahan diri kedua simpatisan ini juga karena ingin mendapatkan kehidupan yang tenang dan tanpa dibayang-bayangi oleh kejaran aparat keamanan," tambahnya.