PLN Hasilkan Listrik Hijau 96 Ribu MWh dari 28 PLTU Demi Menekan Emisi Lewat Co-Firing

Pencapaian itu menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung program transisi energi bersih menuju carbon neutral pada 2060.

dokumentasi PLN
Pada awal 2024, PLN menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBTP) menjadi 16 Giga Watt (GW). 

"Teknologi ini bukan hanya sekadar pengurangan emisi, tetapi ada unsur ekonomi sirkular yang mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan meningkatkan efisiensi," ujarnya.

Baca juga: Dukung Program Konversi 1.000 Unit Motor BBM ke Motor Listrik, PLN Targetkan 580 SPKLU pada 2022

Misalnya, masyarakat turut berpartisipasi dalam pemilahan sampah atau pemberdayaan tanaman energi yang akan diolah untuk bahan baku co-firing.

Co-firing ini juga sebagai langkah jangka pendek yang dilakukan PLN dalam mengurangi emisi karbon.

Program co-firing tidak memerlukan investasi untuk pembangunan pembangkit baru dan hanya mengoptimalkan biaya operasional untuk pembelian biomassa.

"Program ini ditargetkan rata-rata menggunakan 10-20 persen dari kapasitas PLTU PLN untuk co-firing atau ekivalen sekitar 2.700 MW," kata Wiluyo.

Baca juga: Pabrik Mobil Listrik Pertama di Indonesia Diresmikan Presiden Joko Widodo, PLN Siapkan Infrastruktur

Program co-firing ini terus dilakukan PLN sampai paling tidak 52 titik PLTU bisa menggunakan teknologi ini.

Untuk bisa memastikan pasokan co-firing ini, secara jangka panjang PLN juga melakukan kerja sama dengan Perhutani dan PTPN.

Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10 persen kebutuhan batu bara di PLTU.

Melalui kerja sama dengan sesama BUMN ini, Perhutani akan memasok kebutuhan biomassa.

Untuk pilot project, Perhutani akan memasok kebutuhan biomassa PLTU Pelabuhan Ratu sebesar 11.500 ton per tahun.

Adapun untuk PLTU Rembang, Perhutani akan memasok 14.300 ton per tahun serbuk kayu kaliandra dan gamal.

Melalui skema bisnis yang sama, Perhutani akan membangun pabrik pengolahan di wilayah Rembang.

PTPN Group mengestimasikan dapat menyuplai 500 ribu ton tandan kosong segar kepada PLN dan angka tersebut dapat berkembang hingga 750 ribu ton tankos segar per tahun pada 2024.

Hal itu sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PTPN Group.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved