Cerita Masjid Kapal Bosok Serang, Bentuknya Seperti Kapal Pesiar dan Dibangun Berawal dari Mimpi

Masjid Kapal Bosok yang berada di Desa Curugmanis, Kecamatan Curug, Kabupaten Serang, berbeda dengan masjid pada umumnya.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Masjid Kapal Bosok yang berada di Desa Curugmanis, Kecamatan Curug, Kota Serang, berbeda dengan masjid pada umumnya. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Masjid Kapal Bosok yang berada di Desa Drangong, Kecamatan Curugmanis, Kota Serang, berbeda dengan masjid pada umumnya.

Sebab, bentuknya menyerupai kapal pesiar.

Lokasinya yang berada di perkampungan serta dikelilingi persawahan membuat siapa saja betah beribadah khusyuk di masjid ini.

Masjid Kapal Bosok memiliki empat lantai dan dibangun mulai 2014 hingga 2017.

Baca juga: Mengenal Masjid Kapal Bosok, Destinasi Wisata Religi Serang Banten, Saksi Perjuangan Ki Angga Derpa

Lantai pertama layaknya lambung kapal berada di bawah tanah berfungsi sebagai tempat beristirahat dan dipenuhi tiang-tiang penyanggah.

Di bagian depan masjid ini terdapat dua jangkar hitam menggantung di atas rantai.

Di bagian samping penyanggah bangunan lambung kapal pun terdapat ruangan yang disekat-sekat.

Lantai kedua yang berbentuk dek kapal dikhususkan untuk tempat ibadah serta mengaji.

Di lantai ke tiga masih ditempatkan sebagai tempat ibadah.

Lantai empat bentuknya seperti kapal kecil yang dipergunakan sebagai tempat mengumandangkan azan.

Di bagian depan dan belakang masjid terdapat empat tiang penyanggah.

Masjid Kapal Bosok di RT 03/05 Kampung Derangong, Kelurahan Curugmanis, Kamis (21/10/2021).
Masjid Kapal Bosok di RT 03/05 Kampung Derangong, Kelurahan Curugmanis, Kamis (21/10/2021). (TribunBanten.com/Ahmad Tajudin)

Masjid yang identik dengan warna hijau dan biru ini pun terdapat burung garuda berwarna emas bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika', lengkap dengan bendera merah putih yang berkibar di atas tiang berwarna emas.

Masjid seluas 45 x 25 meter persegi ini benar-benar mirip sebuah kapal pesiar.

Sekeliling pagarnya dihiasi pelampung asli.

Interior lantai dua didesain mirip bagian dalam sebuah kapal.

Kanan kiri dindingnya banyak jendela lebar sehingga masjid ini terang di siang hari.

Yang menarik adalah tempat imam salat dan mimbar khatib yang kembali didesain seperti kapal berukuran lebih kecil.

Juru Kuncen Masjid Kapal Bosok Ustadz Indra Jaya bercerita saat pembangunan masjid tidak menggunakan perhitungan dan arsitek bangunan.

Hanya menggunakan mimpinya dalam membangun masjid.

Menurut Indra, pada 2014 ada ustaz dari luar mengaku mendapat mimpi tentang seseorang yang membangun Masjid Kapal Bosok yang berada dekat dengan makam Syekh Abdullah Angga Derpa.

"Dia menyebut nama Indra yaitu saya,” katanya kepada TribunBanten.com di Masjid Kapal Bosok, Sabtu (9/4/2022).

Dia pun dipercaya sebagai ketua pengurus untuk pembangunan masjid tersebut.

Saat akan membangun masjid, Indra mengaku sering memimpikan bangunan yang akan didirikannya.

Bahkan setelah baru dibangun ia terus memimpikan mana saja tempat dan lokasi ruang dalam masjidnya.

Baca juga: Masjid Kapal Bosok, Destinasi Wisata Religi di Kota Serang Banten, Cerita Dibalik Pendirian Bangunan

Proses pembangunan diperlukan waktu tiga tahun dengan konsep berupa kapal dan diresmikan Abuya Muhtadi.

“Kami tidak punya uang buat membangun masjid, tetapi dengan izin Allah Subhanahuwataala, kita mengamalkan amal-amal Islam seperti mengaji dan puasa akhirnya bisa terwujud,” ucapnya.

Tukang bangunan pun hanya mengandalkan para santri yang secara sukarelawan mau membantu pembangunan masjid.

Indra berharap bisa mewarnai dalam beribadah di masjid dan bisa ramai.

"Bagi teman-teman yang baru memulai, bisa maksimal ibadahnya, kalau ke sini sama dengan rekreasi," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved