Korea Utara Sebut Biden Orang Tua Pikun, Beri Sinyal akan 'Serang' AS
Korea Utara mengirim 'sinyal' akan berkoalisi dengan Rusia untuk menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya.
TRIBUNBANTEN.COM - Korea Utara mengirim 'sinyal' akan berkoalisi dengan Rusia untuk menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya.
Hal ini setelah Korea Utara mengkritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai orangtua yang pikun.
Reaksi Korut ini ditunjukkan seusai Biden menuduh Putin telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Dikutip dari Korean Centeral News (KCNA), Biden sebelumnya telah menuduh Vladimir Putin melakukan tindakan kejahatan di Ukraina.
Baca juga: Microsoft Blokir Serangan Siber dari Rusia untuk Lindungi Ukraina
Biden pun saat itu meminta agar Putin diadili atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Bucha.
"Cerita terbaru adalah kepala eksekutif AS yang berbicara buruk tentang Presiden Rusia dengan data tidak berdasar," tulis komentar yang diterbitkan kantor berita Pemerintah Korea Utara, KCNA.
Menurut Korea Utara, penyaraan sembrono itu dibuat Biden untuk menguasai agresi dan invasi.
"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee, yang menguasai agresi dan jalan cerita."
"Kesimpulannya bisa jadi ada masalah di intelektualnya dan ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata Korea Utara.
Baca juga: Jaga sang Presiden Rusia dari Upaya Pembunuhan, Penjaga Putin Bawa Koper Diduga Tas Nuklir Rahasia
Pemerintah Pyongyang sendiri secara terbuka mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Korea Utara juga menuduh Amerika Serikat yang selama ini menjadi akar permasalahan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Sebelum Biden dinominasikan sebagai Capres AS, media Pemerintah Korea Utara juga pernah menyebut Biden sebagai anjing gila yang harus dipukul mati.
Tulisan ini sudah tayang di video.tribunnews.com berjudul Korea Utara Beri Sinyal akan 'Serang' AS setelah Sebut Biden Pemimpin Pikun, Berkubu dengan Rusia

North Korea signals it will 'attack' the US after calling Biden a senile leader, entrenching with Russia