Kabar Dunia

Doha Diserang Israel, PM Qatar Tak Akan Diam, Bersumpah Balas Netanyahu

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menegaskan negaranya akan membalas serangan Israel yang menghantam ibu kota Doha

Editor: Ahmad Haris
Tangkapan layar siaran Arab News
PM QATAR - PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani sebut serangan Israel sebagai “terorisme negara” dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Qatar, ancam akan gelar serangan balasan lantaran serangan ini tak hanya melukai warga sipil, tetapi juga menimbulkan kerusakan infrastruktur publik, termasuk jaringan listrik dan komunikasi di area sekitar lokasi.  

TRIBUNBANTEN.COM - Qatar menegaskan akan membalas serangan Israel yang menghantam ibu kota Doha pada Selasa (9/9/2025).

Melansir Tribunnews, hal itu diutarakan langsung oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers resmi.

Al-Thani menyebut serangan itu sebagai “terorisme negara” dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Qatar.

Baca juga: Kabar Dunia Terkini: Militer Israel Serang Doha, Ibu Kota Qatar

“Negara Qatar berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap apa pun yang menargetkan wilayahnya dan akan berhak untuk membalas serta mengambil semua tindakan yang diperlukan,” ujar Al-Thani, dilansir Reuters.

Kecaman ini dilontarkan PM Doha tepat setelah militer Israel gempur ibu kota Qatar, Doha, Israel berdalih serangan menargetkan kepemimpinan politik Hamas yang bermarkas di Doha.

Pemerintah Israel menuduh Hamas terus menggunakan Doha sebagai pusat strategi dan diplomasi, termasuk negosiasi pembebasan sandera.

Oleh karena itu lewat serangan tersebut, Israel mengeklaim pihaknya dapat melemahkan struktur politik Hamas di luar negeri.

Namun serangan ini menimbulkan kerusakan serius di kawasan permukiman.

Menurut laporan Al Jazeera, rudal yang ditembakkan Israel menghantam sebuah kompleks perumahan di wilayah padat penduduk.

Akibatnya, sejumlah bangunan apartemen mengalami kerusakan parah, kaca-kaca jendela pecah, dan beberapa rumah di sekitar lokasi ikut terdampak gelombang ledakan.

Menurut laporan kementerian Dalam Negeri Qatar, sedikitnya enam orang tewas, terdiri dari seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas.

Termasuk putra dari pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, dan salah satu ajudannya, serta seorang perwira Qatar.

Sementara itu, lebih dari 20 warga sipil dilaporkan luka-luka akibat terkena serpihan bangunan dan ledakan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan bahwa serangan ini bukan hanya melukai warga sipil, tetapi juga menimbulkan kerusakan infrastruktur publik, termasuk jaringan listrik dan komunikasi di area sekitar lokasi.

“Kami mencatat kerusakan berat pada bangunan tempat tinggal, fasilitas umum, serta kendaraan warga. Serangan ini adalah pelanggaran berat hukum internasional dan mengancam keamanan warga Qatar,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved