Minyak Curah Jadi Primadona di Pasar Rakyat Cilegon: Dulu Tak Laku Sekarang Diburu
Rusman (52), pedagang minyak curah di Pasar Rakyat Blok F Kota Cilegon, mengungkapkan pembeli minyak goreng curah meningkat.
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Rusman (52), pedagang minyak curah di Pasar Rakyat Blok F Kota Cilegon, mengungkapkan pembeli minyak goreng curah meningkat.
"Dulu waktu belum ada subsidi, jualan minyak curah tidak begitu banyak peminat, namun sekarang banyak peminat, sehingga pembelian meningkat untuk sekarang," kata dia, kepada TribunBanten.com saat diwawancarai di tempat jualannya, pada Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Bantuan Tunai Minyak Goreng Rp 300.000 Sudah Cair di Lebak, Tanpa ada Potongan Sedikit pun
Dahulu, kata dia, saat minyak goreng kemasan dijual harga murah, maka minyak curah tidak laku hal ini karena pembeli ingin membeli minyak yang bagus.
"Padahal selisih harga minyak curah dengan kemasan hanya beda saat itu hanya selisih 2 ribu, kalau sekarang selisihnya kisaran 8 ribu," kata dia.
Kini, kata dia, masyarakat lebih memilih untuk membeli minyak curah.
Selama kurun waktu satu hari, dia bisa menghabiskan 1 drum berisi minyak curah 180 Kg. Dengan menjual pada pembeli dengan harga 17 ribu per liter.
"Dari agen itu saya membeli dengan harga Rp 14.900 per Kg. Dari agen Sumber Makmur di Keranggot," ucapnya.
Rusman mengatakan rata-rata pembeli dari kalangan orang kampung, dan juga pedagang gorengan.
Menanggapi hal itu Kepala UPTD Pasar Rakyat Blok F Kota Cilegon mengatakan, untuk saat ini memang harga tertinggi masih minyak goreng.
"Harga tertinggi di pasar masih minyak goreng," ucapnya, kepada TribunBanten.com saat diwawancara disela-sela pengawasan pedagang pasar.
Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu Cair, Dinsos Pesimis Warga Langsung Beli Migor, Kok Bisa?
Untuk harga yang lain masih normal, belum ada kenaikan yang signifikan, karena biasanya kenaikan itu menjelang ada kenaikan saat awal Ramadhan, pertengahan Ramadan dan akhir Ramadan.
“Mungkin menjelang Lebaran, peningkatan harga ada kemungkinan yang lain juga. Itu sistem ekonomi kenaikannya kebutuhan tinggi, barang tidak ada pasti akan membuat mahal," ujarnya.
Harapannya mudah-mudahan minyak turun biar masyarakat sebagai pembeli tidak mengeluh.