Nah Lho! Biden Tuduh Putin Lakukan Genosida di Ukraina, Tapi Intelijen AS Tak Dukung Tuduhan Itu

Nah Lho! Biden Tuduh Putin Lakukan Genosida di Ukraina, Tapi Intelijen AS Tak Dukung Tuduhan Itu

Editor: Ahmad Haris
Grafis Tribunnews
Setengah rakyat AS tak setuju langkah yang diambil Presiden Joe Biden soal konflik Rusia-Ukraina, karena sebabkan kenaikan harga gas. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Joe Biden menuduh bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan genosida di Ukraina.

Sayangnya, Intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan tak memiliki informasi untuk mendukung tuduhan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintahan Biden, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Sikap India Bikin Frustasi AS, Joe Biden Tekan PM Narendra Modi soal Konflik Rusia-Ukraina

Pejabat Intelijen AS mengatakan di laporan tersebut, bahwa genosida bertujuan menghancurkan kelompok etnis atau bangsa.

Tetapi menurut mereka, sejauh ini hal itu tak terlihat dari penyerangan Rusia ke Ukraina.

Seperti dikutip dari Sputnik, dua pejabat Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, pernyataan Biden mempersulit mereka menghasilkan penilaian hukum yang tak memihak tentang apa yang terjadi di zona konflik.

Biden sebelumnya telah berbicara secara emosional tentang tindakan militer Rusia.

Pada Selasa (12/4/2022), Biden menggunakan kata genosida untuk merujuk pada situasi di Ukraina dan dampaknya terhadap dunia.

Sedangkan pada akhir Maret, saat berkunjung ke Warsawa, Polandia, Biden mengeklaim bahwa Putin tak bisa tetap berada di puncak kekuasaan.

Hal itu membuat Gedung Putih mengklarifikasi bahwa pemerintah AS tak berniat melakukan penggantian rezim di Rusia.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun merespons pernyataan Biden dengan mengatakan tuduhan itu merupakan upaya untuk sepenuhnya mendistorsi situasi di lapangan, dan tak bisa diterima.

Rusia melakukan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu dengan menyebutnya sebagai operasi militer khusus.

Rusia menegaskan tujuan dalam operasi ini adalah untuk melakukan "demiliterisasi" dan "denazifikasi" pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun, saat Rusia mundur dari Kiev untuk memusatkan serangan ke selatan dan timur Ukraina, ditemukan sejumlah besar jasad warga Ukraina.

Baca juga: Langkah Joe Biden soal Perang Rusia-Ukraina Ditentang Setengah Warganya karena Kenaikan Gas di AS

Penemuan terbesar terjadi di Bucha, di mana sekitar 350 jasad ditemukan pasukan Ukraina, dan menegaskan Rusia bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.

Kepolisian Kiev pun menegaskan saat ini telah menemukan lebih dari 900 jasad warga sipil Ukraina di pinggiran kota Kiev.

Rusia sendiri membantah bahwa mereka merupakan pelakunya, dan menegaskan bahwa pembunuhan warga sipil itu rekayasa Ukraina untuk menjelekkan nama Rusia.

SUMBER: KompasTV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved