Fakta-fakta KRL Tabrak Mobil di Stasiun Citayam: Tak Dengar Teriakan Penjaga Palang Pintu
Berikut ini fata-fakta kereta tabrak mobil di stasiun Citayam pada Rabu (20/4/2022), kemarin.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini fata-fakta kereta tabrak mobil di stasiun Citayam pada Rabu (20/4/2022), kemarin.
Seorang pengemudi mobil yang tertabrak kereta di antara stasiun Citayam-Depok itu merupakan seorang ustaz yang bernama Ahmad Yasin.
Peristiwa tersebut mungkin tak akan hilang dari ingatan Ustaz Ahmad Yasin.
Sebab dalam peristiwa tersebut, dirinya hampir menjadi korban maut saat mobilnya tertabrak KRL di kawasan Rawageni, Cipayung, Kota Depok.
Kecelakaan yang menghancurkan mobil itu hanya menyebabkan sedikit luka lecet dan memar pada tubuh sang ustaz.
Mengingat hal itu, rasa trauma kini dirasakan oleh ustaz Ahmad Yasin.
Dari kejadian ini, TribunJakarta telah merangkum sejumlah fakta yang diperoleh dari lokasi kejadian, saksi, hingga Ustaz Ahmad Yasin sendiri.
Berikut ini fata-fakta kereta listrik tabrak mobil di stasiun Citayam pada Rabu (20/4/2022), kemarin.
1. Diduga Tak Dengar Teriakan Penjaga Palang Pintu Perlintasan
Saksi peristiwa tabrakan mengerikan ini, Endi Rais (43) yang berprofesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan, mengatakan, sejatinya palang pintu sudah mulai tertutup saat mobil tersebut hendak melintas.
Tak cuma itu, ia juga sudah berteriak mengingatkan Ustaz Ahmad Yasin agar menghentikan kendaraannya.
“Sudah agak turun (palang pintu), saya bilang stop. Sopirnya gak denger,” kata Endi pada wartawan di lokasi kejadian.
Baca juga: Kesaksian Penumpang KRL yang Tabrak Mobil di Citayam, Sebut Banyak yang Terjatuh: Kasihan yang Hamil
2. Terseret Beberapa Meter
Ustaz Ahmad Yasin mengatakan bahwa dirinya spontan menutup mata saat kereta menghantam mobilnya dari arah kiri.
Ketika membuka mata, tanpa ia sadari mobilnya sudah terseret sejauh kurang lebih 15 meter dari palang pintu perlintasan.
3. Tujuan Awal Ustaz Ahmad Yasin
Ustaz Ahmad Yasin mengakui bahwa dirinya sedang terburu-buru, karena hendak ke Jakarta untuk menjadi juri MTQ tingkat SMA dan SMK se Jakarta Selatan.
Terburu-buru mengikuti rute dari maps yang dikirim rekannya, ia pun tiba di lokasi dan hendak menyeberangi perlintasan.
Baca juga: Terjadi Insiden Penembakan di KRL Lintas Serpong, Petugas Temukan Proyektil Peluru, Gerbong Rusak
Namun belum juga melintas, tiba-tiba seorang penjaga pintu perlintasan berteriak padanya memperingatkan bahwa ada kereta yang sedang melintas.
Saat melihat ke arah kiri, betapa terkejutnya Ustaz Ahmad menyaksikan kepala dari rangkaian gerbong kereta listrik sudah ada di hadapannya dan langsung menabrak bagian kiri mobilnya.
4. Tutup Mata Sambil Teriakan Takbir Sebanyak Tiga Kali
Masih ingat betul Ustaz Ahmad Yasin detik-detik saat rangkaian gerbong besi ini mendekat ke arahnya.
Ia mengaku pasrah bila hidupnya harus berakhir di atas perlintasan itu.
Sesaat sebelum kereta menghantam mobilnya, ia menutup mata menggunakan kedua tangannya sambal meneriakan takbir sebanyak tiga kali.
“Saya tutup mata saya pakai tangan, Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar. Terus saya pikir keretanya berhenti, ternyata sudah lewat. Alhamdulillah ya Allah saya selamat,” ungkapnya di Pondok Pesantren Daarul Qur-an Fantastis, Cipayung, Kota Depok.
5. Tepis Kabar Bahwa Dirinya Kabur Usai Kecelakaan
Meski mobilnya mengalami kerusakan parah, namun bak sebuah keajaiban Ustaz Ahmad Yasin hanya mengalami sedikit luka lecet dan memar, bahkan bisa keluar dari dalam mobilnya tanpa bantuan orang lain.
Namun siapa sangka, proses dirinya keluar dari dalam mobil ini menjadi viral usai tersebar luas di sosial media dalam bentuk video, dengan narasi yang menyebut bahwa dirinya kabur melarikan diri.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Ahmad mengatakan bahwa dirinya bukan melarikan diri, melainkan menjauh dari mobil karena dikhawatirkan akan terbakar dan meledak.
“Saya keluar (dari dalam mobil) lewat pintu kaca depan, karena pintu kanan kiri sudah gak bisa. Ada pagar sebelah kanan, kiri ada kereta. Saya bismillah keluar saja. Keluar yaudah langsung loncat pagar, khawatir mobilnya kebakar,” kata Ustaz Ahmad.
Setelah itu, ia mengaku sempat termenung selama dua menit kurang lebihnya di pinggir jalan, dan menjadi tontonan warga serta pengendara sekitar yang kebingungan.
Baca juga: KRL Anjlok di Sudimara Tangsel Selama Lebih dari 6 Jam, Begini Penjelasan dari KAI
Namun tiba-tiba saja, kakak kandung Ustad Ahmad Yasin melintas dan langsung berhenti melihat kondisinya yang tidak baik-baik saja.
“Saya duduk satu dua menit, kemudian tiba-tiba lewat abang kandung saya lewat situ. Karena banyak kerumunan sudah deh antar saya saja. Lalu anterin ke sini (Ponpes), saya telepon teman2-teman polisi,” jelasnya.
“Sudah karena banyak kerumunan, sudah deh antar saya pulang saja. Kemudian saya telepon Ustaz Abdarab yang saya telepon pertama, nah dia yang ke lokasi setelah saya tiba di Ponpes. Saya bilang tolong lihatin mobil saya disana,” timpalnya lagi.
6. Umur Mobil Baru Satu Bulan dan Dibeli Tunai
Menyoal mobil yang dikendarainya, Ustaz Ahmad mengatakan bahwa umur mobil tersebut baru sekira satu bulanan sejak ia beli secara cash.
“Baru sebulan mobilnya, saya beli cash,” katanya.
Ketika ditanya soal asuransi, ia mengaku tak tahu menahu dan enggan memikirkannya lebih lanjut.
“Itu saya gak paham (asuransi). Biarin sajalah saya gak ngerti,” tutup pria asli Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.