Putin dan Presiden Ukraina Zelensky Bakal Bertemu di KTT G20 Bali 2022, Ini Bocorannya

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelensky berpeluang bertemu di pertemuan G20.

Rusia merupakan salah satu peserta G20.

Sementara itu, Ukraina, meskipun bukan sebagai peserta, namun dapat hadir karena diundang oleh Indonesia.

Indonesia merupakan tuan rumah pertemuan G20 pada 2022 ini.

Rencana untuk mengundang Zelensky itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Dan, Zelensky mengonfirmasi hal tersebut.

Baca juga: Nunggak Bayar, Rusia Setop Aliran Gas ke Polandia dan Bulgaria, Harga Gas Eropa Naik 24 Persen

Zelensky mengaku terlibat pembicaraan dengan Jokowi pada Rabu (27/4).

Sang presiden menyebut Jakarta mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina yang kini tengah diinvasi Rusia.

Zelensky juga menyebut ia diundang oleh Jokowi ke Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November mendatang.

“Baru saja berbicara dengan Presiden Indonesia Jokowi. Saya berterima kasih atas dukungan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, khususnya untuk posisi jelas di PBB,” kata Zelensky melalui akun Twitter resminya.

“Keamanan pangan juga didiskusikan. Saya mengapresiasi undangan (Jokowi) kepada saya untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi G20,” lanjut Zelensky.

Isu undangan Ukraina ke KTT G20 menjadi perdebatan hangat di kalangan negara anggota sebulan belakangan. Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat meminta Ukraina diundang atau Rusia didepak dari forum.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah belum bersedia memberikan konfirmasi mengenai undangan Jokowi per Rabu (27/4) malam.

“Saya pastikan dahulu, ya, karena pembicaraan antara kepala pemerintahan,” kata Teuku pada KOMPAS TV ketika dikonfirmasi perihal pembicaraan Jokowi-Zelensky.

Invasi Rusia ke Ukraina yang diluncurkan sejak Februari lalu menjadi bola panas yang turut menerjang KTT G20. Negara-negara Barat yang selama ini mendukung Ukraina meminta Indonesia mempertimbangkan kondisi yang disebabkan invasi Rusia.

Baca juga: Beri Balasan Sanksi Barat, Rusia Setop Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia