Bentuk Makam Sultan Hasanuddin dan Raja-raja Gowa Seperti Candi Jadi Menarik Perhatian Ganjar

TRIBUNBANTEN.COM - Setelah berziarah ke makam Pangeran Diponegoro, Jumat (6/5/2022), Gubernur Tengah Ganjar Pranowo berziarah ke makam Sultan Hasanuddin di Gowa, Sabtu (7/5/2022).

Ganjar tiba di kompleks makam Sultan Hasanuddin sekitar pukul 10.00 Wita.

Didampingi Bupati Gowa, Adnan, Ganjar berkeliling melihat makam sembari mendengarkan juru kunci.

Bentuk makam Sultan Hasanuddin dan sejumlah Raja Gowa bangunannya mirip candi-candi di Jawa Tengah.

Hal ini menarik bagi Ganjar.

Baca juga: Setelah Berkeliling Makam Pangeran Diponegoro, Ganjar Salat dan Lama Berdoa di Pusara

Makam berbentuk batuan bersusun mengerucut ke atas, khas bangunan candi kuno.

"Saya tadi tanya ke juru kunci, ini makam dibangun tahun berapa ya? Ternyata 1600-1700-an. Saya tertarik karena bentuknya unik seperti bangunan kuno di Jawa, seperti Candi Borobudur," katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Sabtu.

Dari penjelasan juru kunci, Ganjar menduga pembangunan makam itu memang terinspirasi dari bangunan candi di Jawa.

Konon diduga, batu-batu itu disusun dan ditempel menggunakan putih telur.

"Sama seperti di Candi Borobudur, mungkin saling menginspirasi. Saya senang karena kompleks makam yang berisi Sultan Hasanuddin dan keluarganya ini terawat dengan baik dan sangat bagus," ucapnya.

Selain bentuk makam, tokoh Sultan Hasanuddin selalu menarik bagi Ganjar.

Pahlawan nasional ini adalah tokoh yang fenomenal karena menjadi raja saat usianya masih sangat muda.

"Menjadi raja memerintah sekitar 17 tahun. Yang membuat saya selalu tertarik adalah beliau punya semangat heroik dan patriotisme saat melawan penjajahan Belanda," kata suami Siti Atikoh ini.

Baca juga: Saat Pemudik Tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Bercanda dengan Ganjar Soal Oleh-oleh

Hal itu lanjut Ganjar membuat Belanda menjadi ketakutan.

Bahkan karena heroiknya, Sultan Hasanuddin oleh Belanda dijuluki Ayam Jantan dari Timur.