Dalam Hitungan 8 Detik, Rusia Musnahkan Kota di Ukraina Pakai Senjata Termobarik, Ledakan Bak Neraka

Kota kecil di Ukraina hancur hanya dalam delapan detik. Beredar rekaman menunjukkan serangkaian ledakan saat tentara Rusia memusnahkan pusat kota itu

Editor: Glery Lazuardi
MANDEL NGAN / AFP via Tribunnews.com
Aktivis memegang plakat dan bendera saat mereka berkumpul di Lafayette Square untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina di Washington, DC, pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, melepaskan serangan udara dan memerintahkan pasukan darat melintasi perbatasan dalam pertempuran yang menurut pihak berwenang Ukraina menewaskan puluhan orang. (Photo by MANDEL NGAN / AFP) 

TRIBUNBANTEN.COM - Kota kecil di Ukraina hancur hanya dalam delapan detik.

Beredar rekaman menunjukkan serangkaian ledakan saat tentara Rusia memusnahkan pusat kota itu.

Tentara Rusia memusnahkan kota menggunakan senjata termobarik.

Saat serangan dilepaskan, terlihat ledakan besar terjadi di desa tersebut.

Video drone, yang diterbitkan oleh saluran Telegram pro-Rusia, menunjukkan setengah lusin ledakan besar mengguncang desa Novomykhailivka, di Oblast Donetsk, Ukraina timur.

Desa ini terletak sekitar 40 km dari pusat kota Donetsk.

Baca juga: Neraka Telah Datang ke Bumi, Rusia Jatuhkan Bom Fosfor di Pabrik Baja Azovstal Mariupol

Rekaman baru muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasi di Ukraina timur "sangat sulit."

Saat ledakan meledak, gelombang kejut dapat dengan jelas terlihat beriak di udara.

Ini jadi bukti baru bahwa Rusia telah menggunakan senjata vakum 'termobarik'.

Setelah serangan tersebut, tampak rumah-rumah dan bangunan hancur lebur.

Tak ada yang tersisa dari serangan tersebut.

Bom termobarik, atau vakum, kontroversial karena menyebabkan lebih banyak kerusakan pada kehidupan dan properti daripada bom konvensional dengan ukuran yang sama.

Meskipun tidak ada undang-undang yang melarang penggunaan senjata termobarik dalam peperangan, penggunaannya terhadap warga sipil dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Senjata bencana adalah salah satu senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dikembangkan.

Karena luasnya partikel yang tersulut, ledakan tersebut menyedot oksigen dari area sekitarnya, itulah sebabnya disebut bom vakum.

Baca juga: Kisah Pilu Pengungsi Ukraina Berusaha Melarikan Diri dari Serangan Rusia: Pengalaman Seperti Neraka

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved