Kaget Dengar Anak Buahnya Ditahan Kejari Cilegon, Wali Kota Helldy: Beliau Orang Baik
Asisten Daerah (Asda) III Sekretariat Daerah Kota Cilegon, Ujang Ling ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon, pada Selasa (31/5/2022).
Penulis: Sopian Sauri | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Asisten Daerah (Asda) III Sekretariat Daerah Kota Cilegon, Ujang Ling ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon, pada Selasa (31/5/2022).
Ujang Iing ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi pembangunan transfer depo sampah di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Pembangunan itu tahun anggaran 2019 di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon.
Sementara tersangka lainnya merupakan Direktur PT Bangun Cipta Alam Indo berinisial LH.
Saat itu, Ujang Iing menjabat sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon pada 2019.
Dugaan kasus korupsi pembangunan Transfer Depo Sampah Purwakarta merugikan negara Rp 844.056.000.
Kejari menahan kedua tersangka di Rutan Kelas II Serang selama 20 hari terhitung sejak 31 Mei 2022.
Baca juga: Hari Jadi PDAM Kota Cilegon ke 20, Wali Kota Helldy Meminta Inovasi Baru dan Kretifitas
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengaku sangat prihatin dengan ditetapkannya Ujang Iing sebagai tersangka dugaan kasus korupsi tersebut.
"Saya sangat prihatin beliau adalah orang baik rekan saya, ucapanya kepada awak media, Kamis (2/6/2022)
Helldy selaku pimpinan Ujang Iing tentunya akan patuh proses hukum menyerahkan kasus tersebut kepada kejari selaku aparat penegak hukum.
"Tentunya kita menghargai prosesi hukum daripada APH (aparat penagak hukum,-red) dan patuh terhadap hukum," jelasnya.
Helldy juga mengaku akan mengumpulkan sejumlah pejabat Pemkot Cilegon agar tidak ada lagi kasus korups pada anak buahnya.
"Ini kasusnya kasus 2019, kami minta di zaman kami agar tidak terjadi seperti ini lagi" ucapnya.
Baca juga: Hadiri HUT DPAD ke 15, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Ingin Bangun Perpustakaan Baru
Ia juga mengatakan akan mengecek pekerjaan dan akan membuat tim khusus di setiap OPD.
"Agar bisa mengevalusi, kami akan buat tim khusus untuk care, dan mengontrol yang notabennya bisa mengevaluasi pekerjaan," tutupnya.