Koalisi Indonesia Bersatu Resmi Dideklarasikan, Pengamat: Peran Suharso Vital di PPP

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menandatangani kerja sama

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
PPP, PAN, DAN GOLKAR 

TRIBUNBANTEN.COM - Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menandatangani kerja sama melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Sabtu (4/6/2022).

Dengan penandatangan ini, ketiga partai ibarat mengucap ijab qobul untuk bersama menyongsong Pemilu 2024.

Baca juga: Tren Dukungan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 Meningkat, Ada Pendukung Jokowi

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai PPP di bawah kepemimpinan Soeharso, makin progresif, bergerak masuk panggung-panggung politik, termasuk masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Hal itu langkah cerdas untuk bisa memperkuat PPP bersama-sama partai lain," kata Ujang kepada media ini, Minggu (5/6/2022).

Ditambahkan Ujang, KIB merupakan koalisi apik yang bisa menggabungkan kekuatan partai nasionalis (Golkar) dengan Partai Islam modern (PAN) dan Partai Islam berbasis massa Islam tradisional (PPP).

Namun, ditegaskannya,  tantangannya jangan sampai mereka cerai di tengah jalan.

"Paling tidak Soeharso harus mampu membawa PPP masuk Senayan lagi. Apalagi, 19 kursi di DPR saat ini sangat rawan," tambahnya.

Sebelumnya, Suharso Monoarfa bersama Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menggelar Silaturrahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Hutan Kota Plataran, Sabtu (4/6/2022)

Silaturrahmi tersebut dalam rangka penandatanganan kesepakatan bersama antara ketiga partai.

Dalam pidatonya, Ketum Suharso menjelaskan prinsip-prinsip yang ingin dibangun dalam Koalisi Indonesia Bersatu.

Menurutnya, KIB yang dibangun harus mampu merespon kecerdasan rakyar dalam berdemokrasi.

KIB juga hadir dengan optimisme agar kecerdasan rakyat berdemokrasi menjadi kecerdasan kolektif yang terus terasah dan efektif membangun peradaban demokrasi yang menyejahterakan dan berkeadilan.

Adapun prinsip-prinsip dasar yang Ketum jelaskan adalah sebagai berikut.

Pertama, KIB menginginkan hubungan pemilih dengan partai politik bukan hubungan emosional dan personal, melainkan hubungan yang rasional dan impersonal.

Di samping itu, KIB juga menekankan aspek kepribadian dan “ikatan pribadi”.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved