Duta Besar Rusia untuk AS Ngaku Diminta Mengkritik Pemerintahan Presiden Vladimir Putin

Duta Besar Rusia untuk Amerika Mengaku Diminta Mengkritik Pemerintahan Vladimir Putin

Editor: Ahmad Haris
(Business Insider)
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoliy Antonov. 

TRIBUNBANTEN.COM - Konflik Rusia Ukraina masih belum padam.

Ukraina yang digempur Rusia mendapat dukungan moral dan materil dari negara-negara barat, terutama Amerika Serikat.

Dalam membantu Ukraina, AS tidak segan menjalan berbagai strategi politiknya.

Demikian juga dengan Rusia, yang tidak pernah lengah menjalankan strategi politikknya.

Baca juga: Rusia Bersiap Lakukan Tindakan Pencegahan, Khawatir Ukraina akan Menyerang Gunakan Roket AS

Baru-baru ini, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengaku menerima pesan yang memintanya membuat pernyataan menentang pemerintah Rusia.

"Baru-baru ini saya menerima surat, dengan seruan untuk mengecam tanah air saya dan mengutuk tindakan Presiden Rusia."

"Dan saya direkomendasikan untuk melakukan penyelidikan ke kantor Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman jika saya siap menerima proposal," katanya kepada acara Bolshaya Igra di Channel One Rusia pada Selasa (7/6/2022), dikutip dari TASS.

Antonov menambahkan, bahwa Kedutaan Rusia telah menuntut penjelasan dari Departemen Luar Negeri AS atas masalah ini.

"Saya tidak berpikir bahwa duta besar AS atau diplomat AS di Moskow menerima surat semacam ini, yang menurut saya provokatif," katanya. 

"Ketika saya melihat publikasi media AS menyerukan prajurit dan diplomat Rusia untuk mengkhianati tanah air mereka, saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan penolakan saya terhadap langkah tersebut," tambahnya.

Menurut diplomat itu, beberapa orang terlihat membagikan kartu dengan nomor telepon di luar Kedutaan Rusia dan mengundang stafnya untuk "berkomunikasi dengan agen FBI."

Namun duta besar Moskow ini mengaku tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah orang-orang itu memang agen khusus atau hanya sekadar pencela.

Dalam wawancaran itu, Antonov juga menyinggung soal dialog stabilitas strategis antara AS dan Moskow.

Ia mengatakan, pihak AS telah membekukan dialog itu untuk waktu yang tidak ditentukan dan tidak lagi menganggapnya sebagai prioritas di tengah konflik Ukraina.

"Pada 25 Februari, atas inisiatif Washington, dialog strategis dibekukan untuk waktu yang tidak ditentukan. Kami diberitahu bahwa pemerintah (AS) tidak melihat pengendalian senjata sebagai prioritasnya di tengah operasi militer khusus Rusia," katanya, dikutip dari media Rusia, TASS.

Baca juga: Ngeri Kena Sanksi Barat, China Batasi Hubungan dengan Moskow, Larang Maskapai Rusia di Wilayahnya

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved