KIB Pede Usung Calon Internal di Pilpres 2024, Airlangga Berpeluang, Bagaimana Ganjar Pranowo?

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) percaya diri dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dari internal di pemilihan presiden (Pilpres)

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pemimpin Delegasi Indonesia pada ETIMM yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (6/7) 

TRIBUNBANTEN.COM - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) percaya diri dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dari internal di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

KIB dibentuk tiga partai, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Baca juga: Atribut HTI Berkibar Saat Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024, Polisi Kumpulkan Saksi

Analisa politik dari Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Teguh Yuwono mengatakan, hasil survei Citra Network Nasional (CNN) menyebutkan elektabilitas Airlangga Hartato semakin melejit sejak menjadi Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Perekonomian.

"Saya melihat hasil survei CNN yang membuat elektabilitas Airlangga adalah bukti kinerja Airlangga sebagai Ketum Golkar membuat partai besar itu naik elektabilitasnya," kata Teguh kepada wartawan, Rabu (8/5/2022).

Teguh mengungkapkan bahwa Airlangga sebagai tokoh yang mampu membawa Partai Golkar jauh lebih baik, sehingga berdampak pada elektabilitas sebagai capres 2024.

"Airlangga sosok yang tepat menjadi nahkoda partai Golkar karena beliau telah membuktikan dengan kegiatan dan kinerjanya selama ini, " ujarnya.

Baca juga: Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 Ricuh, Bendera HTI Bersanding dengan Bendera Merah Putih

Meskipun, banyak figur lainnya yang muncul. Namun peluang Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024 sangat kuat, jika melihat hasil survei CNN tersebut.

Hal ini tergambar dari hasil survei CNN bahwa Sebanyak 70 sd 85 persen dari 2200 responden sangat tahu dan mengenal Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo
Subianto.

Tetapi dari capaian kinerja mereka sebanyak 90,8 persen menyatakan tidak pernah merasakan kinerja mereka sebagai pejabat publik serta kebijakan mereka tidak
berdampak pada kehidupan masyarakat.

Artinya mereka populer namun karyanya tidak
dinikmati mayoritas masyarakat Indonesia di 34 provinsi berbeda dengan Airlangga Hartarto

Walaupun hanya 50 persen masyarakat yang mengenal dan tahu tetapi sebanyak 89,8 persen publik yang diwakili oleh 2200 responden menyatakan mereka
merasakan dan menikmati kinerja dari kebijakan kebijakan yang dibuat oleh Airlangga.

Serta kebijakan dan program Airlangga berdampak positive terhadap kehidupan sosial
dan ekonomi masyarakat selama era pandemik covid yang berpengaruh negatif terhadap perekonomian keluarga.

Dari Hasil Survei jika pemilihan presiden di gelar hari ini simulasi nama nama terpilih ternyata nama Airlangga Hartarto dipilih paling banyak oleh 29,2 persen dari 2200 responden yang ditanyakan.

Baca juga: FPI Reborn Deklarasi Dukung Anies Baswedan Presiden 2024, Begini Tanggapan Muhmmad Alattas

Sementara Prabowo dipilih sebanyak 12,2 persen, Ganjar Pranowo 11,8 persen dan Anies Baswedan sebanyak 5,1 persen dan Andika Perkasa.

4,4 persen,Khofifah Indar Parawansa 3,2 persen Tokoh lainnya dibawah 2 persen sementara yang tidak memberikan pilihan sebanyak 22,1 persen tingginya tingkat keterpilihan Airlangga dibandingkan tokoh lainnya seperti Ganjar Pranowo Anies Baswedan yang tergambar seperti merakyat dan Prabowo Subianto yang bersosok tegas.

Menunjukan Ada Korelasi yang kuat antara keinginan masyarakat yang menginginkan Sosok Presiden penganti Jokowi bisa mengangkat perekonomian
masyarakat yang terpuruk akibat dampak covid dimana hampir 96,4 persen masyarakat menginginkan Presiden yang mampu mengangkat perekonomian masyarkat.

Sedangkan, sosok presiden merakyat dan populer hanya diinginkan oleh sebanyak 38,2 persen, sosok yang tegas dan comanding hanya diinginkan oleh 35,2 persen, begitu juga korelasi dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dalam hal pemulihan ekonomi yang tinggi mencapai 84,2 persen.

Dimana Airlangga dinilai sebagai seorang figur yang mampu membangkitkan kondisi
perekonomian nasional.

Kemampuan itu ada pada Airlangga yang memang selama ini dikenal piawai dalam menangani masalah ekonomi.

Apalagi posisinya yang saat ini menjabat Menteri Perekonomian kata Direktur Eksekutif Citra Network Nasional,Ahmad Zaki

Sementara untuk preferensi publik terhadap pilihan partai politik jika pemilu digelar hari
ini terjadi persaingan yang sangat sengit di masyarakat antara tiga besar pemenang
pemilu 2019 yang ada di koalisi pemerintahan presiden Jokowi dan hasilnya Partai Golkar
menjadi partai dengan tingkat keterpilihan tertinggi mencapai 18,2 persen disusul
Gerindra 17,7 persen.

PDI Perjuangan 16,3 persen, PKB 5,1 persen, PAN 4,8 persen,  PPP 4,4 persen , Nasdem 4,2 persen, PKS 4,1 persen.

Demokrat 4,1 persen dan Perindo
2,4 persen, Prima 2,2 persen,PSI 1,7 persen Garuda 1,4 persen,PBB 1,1 persen, Hanura
0,9 persen, PKPI 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, Berkarya 0,2 persen dan partai umat 0,1
persen, partai Buruh 0,1 persen.tidak memilih sebanyak 10,3 persen

Survei Citra Network Nasional ( CNN) dilakukan di 34 provinsi yang tersebar di 478
Kab/Kota dengan melibatkan 2200 Responden yang tersebar secara proposional dengan
penentuan sample mengunakan metode multisatge random sampling.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar -/+ 2.08 persen, pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan 2200 responden, survei dilakukan dari tanggal 16 sd 30 Mei 2022

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan KIB tidak akan mengusung capres dari kader partai politik lain.

Kerja sama ketiga parpol sudah cukup untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Namun, KIB menegaskan, masih terbuka dengan kemungkinan bergabungnya parpol lain dalam kerja sama ini.

Menurut Airlangga, baik Golkar, PAN, maupun PPP, memiliki kader yang mumpuni untuk didorong sebagai capres.

KIB tidak perlu memikirkan untuk mengusung kader partai lain, apalagi mengusung Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP.

“Golkar, PPP dan PAN punya kader sendiri dan kemarin Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) juga menyampaikan bahwa di PAN ada Pak Zul, di PPP ada Pak Suharso (Ketum PPP Suharso Monoarfa). Dan, tentu ini disiapkan untuk mengembalikan bahwa politik itu harus berproses dari partai. Jadi saya pikir itu sudah jelas, karena masing-masing kan punya pasar dan lembaga sendiri-sendiri," tutur Airlangga, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 Ricuh, Bendera HTI Bersanding dengan Bendera Merah Putih

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, dulu memang pernah ada pengalaman kader partai diusung partai lain tapi tidak diusung partainya sendiri.

Namun, hal itu hanya berlaku untuk calon wakil presiden.

Saat itu, kader Golkar Jusuf Kalla diusung Demokrat untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres 2004.

Menurut Airlangga, paslon SBY-Jusuf Kalla saat itu memang tergatung dari capres-nya SBY.

Ketua Umum Demokrat saat itu meminang Jusuf Kalla untuk mendampinginya di Pilpres 2004.

"Ya itu kan tergantung dari presidennya. Waktu itu Pak Presidennya Pak SBY memilih Pak Jusuf Kalla," kata Airlangga.

Airlangga menegaskan, kondisi itu tidak berlaku bagi KIB.

Menurutnya, KIB sudah sepakat untuk mengusung dari internal anggota koalisi.

"Ganjar kan bukan dari tiga partai ini, jadi itu sudah jelas. KTA (Kartu Tanda Anggota)-nya kan bukan dari Golkar, bukan dari PPP, bukan dari PAN. Jadi saya pikir itu sudah jelas," tegas Airlangga.

Tulisan ini sudah tayang di Kaltim.Tribunnews.com berjudul Airlangga Sebut KIB Punya Kader Sendiri, Tak Mungkin Usung dari Partai Luar

https://kaltim.tribunnews.com/amp/2022/06/08/airlangga-sebut-kib-punya-kader-sendiri-tak-mungkin-usung-dari-partai-luar?page=all

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved