Pasokan Senjata AS Tak Berguna di Tangan Tentara Ukraina, 'Gaptek' saat Perang
Diketahui selama invasi Rusia ke Ukraina terjadi, Ukraina telah mendapat banyak bantuan senjata canggih dari Amerika Serikat dan Sekutunya.
TRIBUNBANTEN.COM - Diketahui selama invasi Rusia ke Ukraina terjadi, Ukraina telah mendapat banyak bantuan senjata canggih dari Amerika Serikat dan Sekutunya.
Namun ternyata bantuan itu sia-sia lantaran tentara Ukraina mengalami kesulitan dalam mengoperasikan sistem persenjataan canggih tersebut.
Militer Ukraina membutuhkan waktu persiapan yang lebih lama agar bisa menggunakan senjata-senjata tersebut.
Baca juga: Duta Besar Rusia untuk AS Ngaku Diminta Mengkritik Pemerintahan Presiden Vladimir Putin
Sersan Junior Ukraina, Dmytro Pusanka mengatakan, tak ada tentara Ukraina yang bisa menggunakan penentu jangkauan berteknologi tinggi (JIM LR) yang dipasok oleh AS.
Menurut Pysanka, para tentara Ukraina butuh waktu lama untuk membiasakan diri dengan senjata-senjata canggih tersebut.
Para tentara Ukraina hanya terbiasa menggunakan meriam anti-tank tua yang dibuat pada 1985.
Menurutnya, melatih tentara menggunakan teknologi baru menjadi tantangan yang berat, terlabih dilakukan di tengah perang.
Diketahui alat JIM LR yang diberikan oleh AS dan sekutunya bisa melihat target di malam hari, mengirimkan jarak, arah kompas dan koordinat GPS mereka.
Selain karena tak bisa mengoperasikan, rotasi tentara yang sering terjadi juga membuat pengoperasian alat menjadi tidak maksimal.
Pysanka juga menjelaskan, adanya kendala bahasa untuk memahami panduan penggunaan peralatan militer juga menjadi kendala.
"Saya telah mencoba mempelajari cara menggunakannya dengan membaca manual dalam bahasa Inggris dan menggunakan Google Translate untuk memahaminya," ungkap Pysanka.
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, Ukraina rutin meminta bantuan berupa rudal anti-tank baru, howitzer, dan roket pemandu satelit.
Senjata-senjata tersebut dipercaya bisa membuat mereka memenangkan perang.
Baca juga: Ngeri Kena Sanksi Barat, China Batasi Hubungan dengan Moskow, Larang Maskapai Rusia di Wilayahnya
Sayangnya, kebutuhan tinggi tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan tentara Ukraina dalam mengoperasikannya.
Tanpa pelatihan yang tepat, masalah operasional bisa meluas pada skala yang jauh lebih besar.
Menyediakan senjata tanpa pelatihan yang memadai berisiko melahirkan kegagalan.
Tulisan ini sudah tayang di video.tribunnews.com berjudul Dapat Banyak Bantuan Senjata Canggih dari AS, Tentara Ukraina Kesulitan Operasikan saat Perang
Get a lot of sophisticated weapons from the US, Ukrainian troops have difficulty operating during the war
