NATO Siagakan 300 Ribu Tentara Untuk Atasi Invasi Rusia ke Ukraina
NATO akan menyetujui rencana untuk menyiagakan penuh 300.000 tentara sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
TRIBUNBANTEN.COM - Dalam upaya membela Ukraina, NATO akan menyiagakan 300.000 pasukan. Keputusan itu akan disetujui dalam KTT Madrin yang digelar pekan ini.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan akan menyetujui rencana untuk menyiagakan penuh 300.000 tentara sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Keputusan untuk menempatkan ratusan ribu tentara NATO dalam siaga tinggi, akan disetujui dalam KTT Madrid pekan ini.
Jens Stoltenberg mengatakan, pasukan NATO di negara Baltik dan lima negara garis depan lainnya akan ditingkatkan "sampai tingkat brigade", dua kali atau tiga kali lipat, menjadi antara 3.000 dan 5.000 tentara.
Baca juga: Pimpinan KTT G7 Minta China untuk Hentikan Rusia Invasi Ukraina, Nato dan Amerika Sudah Tidak Mampu?
"(Ini akan menjadi) perombakan terbesar pertahanan dan pencegahan kolektif kita sejak perang dingin," kata Stoltenberg, sebelum KTT Madrid digelar.
Pertemuan tingkat tinggi oleh aliansi militer beranggotakan 30 negara ini akan berlangsung mulai Selasa hingga Kamis pekan ini.
Dilansir The Guardian, NATO Response Force (NRF) saat ini berjumlah hingga 40.000 personel dan perubahan akan dilakukan karena ancaman serangan Rusia.
Berdasarkan rencana tersebut, NATO juga akan memindahkan persediaan amunisi dan pasokan lainnya lebih jauh ke timur.
NATO mempertahankan delapan kelompok pertempuran di seluruh Eropa timur, yang ditujukan sebagai pertahanan garis depan awal jika terjadi invasi Rusia.
Empat di negara-negara Baltik dan Polandia, dan ini dilengkapi dengan pembentukan empat lagi di Bulgaria, Hongaria, Rumania, dan Slovakia setelah serangan ke Ukraina.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dekat dengan Rusia, G7 Minta China Menekan Moskow Hentikan Perang di Ukraina
