Pimpinan KTT G7 Minta China untuk Hentikan Rusia Invasi Ukraina, Nato dan Amerika Sudah Tidak Mampu?
Pimpinan negara yang tergabung dalam KTT G7 meminta China untuk mengentikan Rusia menginvasi Ukraina dengan pengaruh ekonominya
TRIBUNBANTEN.COM - Para pemimpin negara yang tergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 tengah melakukan pertemuan.
Anggota KTT sendiri terdari 7 negara maju yang ada di dunia.
Dalam pertemuan itu pimpinan negara yang tergabung dalam KTT G7 meminta China untuk mengentikan Rusia menginvasi Ukraina.
Permintaan itu, lantaran saat China mempunyai pengaruh secara ekonomi terhadap Rusia.
Baca juga: Gara-gara Invasi Rusia, Ukraina Tidak Memperingati Hari Kelahiran Konstitusi
Mereka merujuk pada keputusan Mahkamah Internasional bahwa Moskow menangguhkan operasi militernya, dan resolusi Majelis Umum PBB terkait.
Dalam sebuah komunike yang mengakhiri pertemuan puncak tiga hari di Pegunungan Alpen Bavaria, negara anggota G7 menyuarakan keprihatinan serius tentang situasi di Laut China Timur dan Selatan.
Dilansir CNA, mereka juga menentang upaya sepihak dari Beijing untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan.
"Kami menekankan bahwa tidak ada dasar hukum untuk klaim maritim ekspansif China di Laut China Selatan," katanya.
Para pemimpin G7 mengaku "sangat prihatin" tentang situasi hak asasi manusia di China, termasuk kerja paksa di Tibet dan Xinjiang.
China juga harus menghormati komitmennya untuk menegakkan hak, kebebasan, dan otonomi tingkat tinggi di Hong Kong, kata mereka.
Baca juga: Rudal Rusia Hancurkan Mal di Ukraina, Korban Tewas Ada 18 Orang, 36 Lainnya Masih Hilang
Dalam bahasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pemimpin G7 juga menyoroti kebijakan non-pasar China.
Hal ini, menurut para pemimpin G7, mendistorsi ekonomi global.
Dengan itu, mereka berkomitmen bekerja sama untuk memastikan kesetaraan bagi bisnis dan pekerja mereka.
Selepas KTT G7 di Jerman, negara-negara Barat akan melakukan pertemuan puncak NATO di Madrid pada pekan ini.
Aliansi militer akan membahas hubungan China yang semakin dalam dengan Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina.
Selain itu juga akan menyoroti kecenderungan China yang semakin besar untuk melenturkan kekuatan geopolitik di luar negeri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ukraina Tak Peringati Hari Kelahiran Konstitusi, Vasil Hamianin Singgung Syarat Mutlak Kemerdekaan
