PM Inggris Sebut Presiden Putin Sudah Ancam Perang Nuklir Sebanyak 35 Kali sejak Invasi Ukraina

PM Inggris Sebut Presiden Putin Sudah Ancam Perang Nuklir Sebanyak 35 Kali sejak Invasi Ukraina

Editor: Ahmad Haris
Grafis Tribunnews
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut pernah mengancam perang nuklir hingga 35 kali sejak invasi. Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson saat menghadiri KTT NATO di Madrid, Spanyol. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut pernah mengancam perang nuklir hingga 35 kali sejak invasi.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson saat menghadiri KTT NATO di Madrid, Spanyol.

Johnson mengatakan bahwa Putin berusaha untuk mengalihkan invasinya ke Ukraina menjadi pertarungan dengan aliansi.

Baca juga: PM Inggris Ngaku Tidak Sedang Bersiap Perang Lawan Rusia, Tapi Suplai Senjata ke Ukraina Terus Terus

"Ada analisis yang saya pikir telah dilakukan oleh seseorang baru-baru ini, sebuah think tank, bahwa mereka melihat sekitar 35 sebutan atau mungkin sedikit lebih sekarang," katanya.

Sejak perang di Ukraina pecah pada 24 Februari lalu, Inggris memang tak tinggal diam begitu saja.

Selain menjatuhkan sanksi, Inggris juga mengamati pergerakan atau taktik yang dilakukan Rusia menyerang Ukraina.

Mengutip dari Tribunnews, seperti dilansir dari Newsweek, Presiden Putin meningkatkan kewaspadaan di Barat ketika ia menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.

Sementara Kremlin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata konvensional di Ukraina.

Momok senjata nuklir telah menjadi tema konstan di televisi pemerintah Rusia, yang mendorong pesan Kremlin tentang perang Ukraina.

Apalagi, Rusia telah berhasil menguji coba kemampuan rudal nuklir antarbenua bernama Sarmat (ICBM).

Putin pernah mengatakan bahwa senjata itu akan ditempatkan pada akhir tahun 2022.

Mereka juga secara teratur membicarakan prospek pertempuran antara Rusia dan NATO.

Namun, Johnson tak peduli dengan kemungkinan apa yang akan dilakukan Putin.

"Sangat, sangat penting bahwa kita tidak boleh ... membiarkan diri kita teralihkan oleh serangan pedang semacam ini," katanya.

Dirinya mengira itu adalah upaya untuk mengundang konflik antara Rusia dengan NATO.

Baca juga: Siap Hadapi Ancaman Rusia, NATO Langsung Kerahkan 300.000 Tentara dalam Mode Siaga Tinggi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved