7 Juli Diperingati Hari Apa? Ini Sejarah dan Diresmikannya Hari Pustakawan
Tepat pada hari Kamis, 07 Juli 2022 Hari Pustakawan di Indonesia genap berumur 32 tahun setelah diresmikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik
TRIBUNBANTEN.COM - Hari Pustawakan tanggal berapa? Berikut ini sejarah Hari Pustakawan dan tokoh nasional yang terlibat di dalamnya.
Dilansir dari perpustakaan.sari-mutiara.ac.id, tepat pada hari Kamis, 07 Juli 2022 Hari Pustakawan di Indonesia genap berumur 32 tahun setelah diresmikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1990.
Berawal dari didirikannya Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tanggal 7 Juli 1973 dalam Kongres Pustakawan Indonesia yang diadakan di Ciawi, Bogor 5-7 Juli 1973.
Baca juga: Sejarah Perjalanan Haji Indonesia Pertama Pasca Kemerdekaan, Merah Putih Berkibar di Mekkah
Pada hari itu resmi melahirkan suatu keputusan yang di ambil oleh kepala perpusnas yang meresmikan bahwa tanggal 07 Juli 1990 merupakan Hari Pustakawan Nasional.
Jadi hari peringatan terbentuknya IPI dan Pustakawan berada di tanggal yang sama dengan tahun yang berbeda.
Seperti yang telah diketahui, pustakawan adalah orang yang memegang peranan penting pada sebuah perpustakaan.
Tanpa adanya seorang pustakawan, perpustakaan tidak akan dapat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka berikut adalah beberapa pustakawan baik luar dan dalam negeri yang memiliki peranan penting dalam sejarah perpustakaan.
Melville Louis Kossuth Dewey (1851-1931) merupakan salah satu pustakawan luar negeri yang memiliki peranan penting dalam sejarah perpustakaan. Selain sebagai pencetus DDC, Dewey juga telah banyak berkontribusi di dunia perpustakaan.
Dr. Shiyali Ramamita Ranganathan (1892-1972) merupakan pustakawan ternama pada abad ke- 20 di India.
Baca juga: FIBA Asia Cup 2022: Skuat Garuda Derrick Michael Xzavierro Cs Siap Torehkan Sejarah Indonesia
Pemikiran beliau telah banyak melahirkan karya hebat tentang perpustakaan, administrasi pustaka, organisasi bahan rujukan dan manajemen koleksi.
Serta Dauzan Farouk merupakan pustakawan asal Indonesia yang sangat patut diacungi jempol.
Beliau merupakan seorang pendiri perpustakaan bergilir yang bernama Mabulir. Berkeliling kota Gudeg menggunakan sepeda ataupun bis kota, beliau selalu melakukannya setiap hari agar koleksi buku – bukunya dapat di pinjam dan di baca oleh orang lain secara gratis.
Ia melayani masyarakat dari berbagai umur serta dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Kegigihannya dalam menjalankan perpustakaan bergilir ini, telah menghantarkannya dalam mendapatkan banyak apresisasi dan penghargaan dari berbagai lembaga, salah satunya yaitu dari perpusnas.
Baca juga: Sejarah Tentang Hari Kemenangan Rusia yang Dirayakan Setiap Tahun, Ukraina Juga Merayakannya!
