Pilu Puluhan Ribu Warga Mariupol sejak Diduduki Rusia, Kesulitan Air, Terpaksa Minum Air Hujan!

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, membeberkan nasib warga Mariupol setelah kota pelabuhan itu diduduki pasukan Rusia.

Editor: Ahmad Haris
Tribunnews via KyivPost/UkraNews
Warga Mariupol mengumpulkan air hujan untuk kebutuhan minum mereka. 

TRIBUNBANTEN.COM - Nasib memilukan dialami warga Mariupol setelah kota pelabuhan itu diduduki pasukan Rusia.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin,

Menurut Hamianin, puluhan ribu warga Mariupol yang tersisa kini hidup dalam kesengsaraan.

Mereka hanya mengandalkan air hujan, untuk kebutuhan minum karena akses air terputus akibat perang.

Tak hanya itu, mereka juga hidup tanpa listrik dan persediaan makanan yang menipis.

Baca juga: Analisis Pengamat soal Serangan Rusia ke Ukraina Makin Agresif Usai Kunjungan Jokowi

"Wilayah ini (Mariupol) adalah bencana," tutur Hamianin dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/7/2022), dilansir Kompas.com.

"(Sebanyak) 10.000-50.000 warga masih di dalam kota yang dihancurkan, dan orang-orang tidak diberi pasokan, dukungan, atau bantuan apa pun oleh tentara pendudukan Rusia."

"Tidak ada listrik, air, atau persediaan makanan. Mayoritas orang minum dari air yang mereka kumpulkan dari hujan, atau di suatu tempat seperti air teknis dari sistem pemanas sentral," papar Hamianin.

Sementara itu, warga lokal Mariupol, Vladimir Korchma (55), mengungkapkan situasi di kotanya saat ini lebih buruk daripada neraka.

Ia mengatakan warga Mariupol tak memiliki akses gas atau listrik.

Hanya orang-orang yang beruntung yang masih memiliki air.

“Itu lebih buruk daripada neraka di sana. Tidak ada kata-kata untuk menggambarkannya,” ujar Korchma yang seumur hidupnya tinggal di Mariupol dan bekerja sebagai masinis di sebuah pabrik lokal, dikutip dari The Guardian.

“Kami tidak punya gas atau listrik. Hanya mereka yang beruntung yang memiliki air,” imbuhnya.

Melihat situasi kotanya yang semakin memburuk, Korchma memutuskan pergi pada akhir Mei 2022, bertepatan dengan klaim Rusia yang mengatakan telah mengambilalih Mariupol.

Hanya Lima Persen Warga Mariupol yang Punya Akses Air

Penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andryushchenko, mengatakan air minum tetap menjadi masalah nomor satu di kotanya.

Rusia hanya menghubungkan 502 rumah, termasuk rumah pribadi, ke akses air.

Mengutip Kyiv Post, ini berarti hanya 1,35 persen dari keseluruhan rumah di Mariupol yang memiliki akses ke air, sekitar lima persen dari populasi kota saat ini.

Saat ini, sama sekali tak ada air yang tersedia, bahkan air yang berkualitas rendah sekalipun.

Sebanyak 2.280 gedung apartemen dan 48.000 rumah pribadi (total 50.280) terdaftar di Mariupol.

Lebih dari 40 persen dari 1.368 bangunan tinggi kota telah rusak, demikian juga 12.000 rumah pribadi.

Angka-angka ini membuktikan bahwa masalah air minum dan jenis air lainnya tetap menjadi masalah nomor satu bagi warga Mariupol.

Menurut pihak berwenang Ukraina, sekitar 22.000 penduduk Mariupol telah tewas sejak awal invasi besar-besaran Rusia.

Wali Kota Vadym Boychenko, yakin bahwa pada akhir tahun 2022 setidaknya 10.000 penduduk Mariupol akan meninggal karena kondisi dan penyakit yang tidak sehat.

“Para penjajah (Rusia) telah mengubah Mariupol menjadi ghetto (istilah untuk tempat tinggal warga Yahudi) abad pertengahan."

Baca juga: Bendera Rusia Berkibar di Pintu Masuk Kota Mariupol Ukraina

"Tingkat kematian akan bertambah. Tanpa obat-obatan dan bantuan medis, pemulihan pasokan air, dan saluran pembuangan yang layak, epidemi akan merebak di kota,” terangnya,

Evakuasi warga Mariupol hanya mungkin dilakukan setelah pemeriksaan teliti di pos pemeriksaan pasukan Rusia.

Orang-orang Ukraina diinterogasi, sidik jari mereka diambil, isi telepon mereka diperiksa, dan mereka diminta untuk menanggalkan pakaian dan menunjukkan tato apa pun.

Mereka yang tidak lulus "penyaringan" seperti itu dikirim ke kamp-kamp khusus di wilayah pendudukan wilayah Donetsk.

Biasanya para pemuda, yang dicurigai oleh pasukan pendudukan Rusia sebagai anggota pasukan keamanan Ukraina, berakhir di sana.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puluhan Ribu Warga Mariupol Terpaksa Minum Air Hujan sejak Kota Pelabuhan Ini Diduduki Rusia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved