Diserang Rudal Rusia, Dubes Ukraina Sebut Masjid Komunitas Muslim di Kharkiv Rusak Parah
Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan baru-baru ini masjid komunitas muslim di Kharkiv rusak parah akibat dirudal.
TRIBUNBANTEN.COM - Basjid komunitas muslim di Kharkiv rusak parah akibat serangan rudal Rusia baru-baru ini.
Hal itu dikatakan oleh Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Ia menuturkan, serangan rudal yang terjadi 2 hari lalu itu menewaskan sekiranya 33 orang, termasuk satu di antaranya seorang remaja berusia 13 tahun.
Meski tidak dijelaskan lebih lanjut apakah korban berasal dari komunitas masjid tersebut, Namun Vasyl mendorong solidaritas komunitas muslim di Indonesia bersuara, untuk menghentikan perang yang terjadi di Ukraina.
Baca juga: Dihajar Rudal Rusia, Gudang Senjata Ukraina Hancur Lebur, Ribuan Alat Perang Kiriman Barat Rusak
Sebab sudah banyak warga sipil yang tewas.
"Saya sangat, sangat, sangat berharap masyarakat Indonesia, Komunitas Muslim Indonesia akan berbicara, dengan cara memberikan penilaian atas tindakan tidak manusiawi Federasi Rusia ini," kata Vasyl pada konferensi pers secara daring, Jumat (22/7/2022).
Dubes Ukraina mengatakan seharusnya siapapun tidak bisa diam begitu saja ketika banyak warga sipil yang tewas karena kekerasan ini.
Bahkan, menurutnya, tidak ada pihak manapun yang mengatakan serangan rudal ini sebagai serangan teroris yang menyebabkan kerugian dan kematian bagi umat Islam.
Vasyl mengatakan perdamaian saat ini sangat dibutuhkan oleh rakyat dan bangsa Ukraina, termasuk bagi komunitas muslim Ukraina, Krimea, dan Tatar.
"Saya mengajak teman-teman, media, dan komunitas muslim mengatakan sesuatu karena ini akan menunjukkan solidaritas kepada warga sipil dan kepada orang-orang yang damai," ujarnya.
Serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2024 lalu.
Sejauh ini kedua belah pihak yakni Ukraina dan Rusia masing-masing mengklaim memenangkan perang dengan jumlah korban tentara yang meninggal dari kedua pihak bervariasi.
Amerika Serikat sendiri memperkirakan bahwa korban dari pihak Rusia dalam perang di Ukraina mencapai sekitar 15.000 korban tewas dan sekitar 45.000 korban luka.
Perkiraan tersebut disampaikan Direktur CIA William Burns dalam Forum Keamanan Aspen di Colorado pada Rabu (20/7/2022).
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama hampir lima bulan dan Moskwa berhasil menduduki sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Burns mengatakan, keuntungan tersebut harus dibayar mahal oleh Rusia, sebagaimana dilansir The New Arab.
“Perkiraan terbaru dari komunitas intelijen AS adalah sekitar 15.000 (pasukan Rusia) tewas dan mungkin tiga kali lipat terluka. Jadi kerugian yang cukup signifikan,” kata Burns.
Burns menambahkan, Ukraina juga mengalami kerugian yang besar, namun lebih sedikit dibandingkan Rusia.
Sejauh ini, Rusia selalu merahasiakan angka kematian dari militernya.
Baca juga: Pengamat Nilai Kini Uni Eropa Berhati-hati Menjatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia, Putin Menang?
Moskwa juga belum memperbarui angka korban sejak awal perang.
Terakhir kali Rusia merilis jumlah korban perang dari pihaknya adalah pada 25 Maret.
Kala itu, Moskwa mengakui bahwa 1.351 tentara Rusia tewas.
Di sisi lain, Pemerintah Ukraina mengatakan pada Juni bahwa 100 hingga 200 tentara Ukraina terbunuh per hari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dubes Ukraina: Masjid Komunitas Muslim di Kharkiv Rusak Parah Akibat Serangan Rudal Rusia