Kereta Api Tabrak Odong
Buntut Insiden Odong-odong Lawan Kereta, Warga Minta Dibuatkan Palang Pintu Perlintasan Kereta Api
Warga Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang minta aparat pemerintah untuk menyediakan palang pintu perlintasan kereta api.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Warga Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang minta aparat pemerintah untuk menyediakan palang pintu perlintasan kereta api.
Permintaan itu mereka sampaikan, paska terjadinya kecelakaan sebuah odong-odong tertabrak kereta api di desa tersebut, pada Selasa (26/7/2022).
Dalam kecelakaan itu, mengakibatkan 9 orang meninggal, tiga di antaranya anak-anak dan enam orang lainnya ibu-ibu.
Baca juga: 13 Orang Tewas Akibat 5 Kecelakaan Kereta Api di Banten Sepanjang 2022, Terbaru Korban Odong-odong
Seorang warga bernama Aep Taryadi menuturkan, perlintasan kereta api di desanya tidak disediakan palang pintu.
"Kami dari warga Silebu, umumnya masyarakat sekitar Silebu mohon, perlintasan ini dikasih pintu biar enggak jadi kecelakaan lagi seperti ini," ujarnya saat di TKP kecelakaan, Selasa.
Menurutnya, dengan tidak adanya palang pintu, membuat sejumlah kendaraan yang melintas tidak mengetahui adanya kereta yang melintas.
"Soalnya setiap ada kereta lewat, itu enggak tahu, dikasih tau juga kadang enggak kedengeran," ujarnya saat di lokasi.
Baca juga: Kecelakaan Maut Odong-odong Ditabrak Kereta di Serang, Sang Sopir Selamat, Kini Diamankan Polisi
Pria berusia 49 itu menyampaikan, bahwa sebelum adanya insiden itu, pihaknya telah mengajukan proposal agar disedikan palang pintu.
Namun hingga kini belum diberikan palang pintu oleh pihak terkait.
"Makanya kami mohon kepada aparat pemerintah setempat, baik itu bagian Dishub, Kapolres ataupun Bupati Serang, tolong adakan palang pintu di sini" tukasnya.