Masyarakat Tidak Tahu Air Galon yang Aman, Ini Tips Pilih Air Mineral Asli dari YLKI

Berikut adalah tips menghindari air minum kemasan hasil oplosan rekomendasi dari YLKI.

Penulis: Inang Jalaludin Shofihara | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
Istimewa
ilustrasi air minum dalam kemasan galon. 

TRIBUNBANTEN.COM – Kasus pemalsuan air galon isi ulang palsu yang kembali viral membuat masyarakat Banten khawatir.

Salah satunya seperti yang diungkapkan masyarakat di Kota Cilegon dan Serang yang tidak mengetahui usia galon yang mereka gunakan.

Pada umumnya, masyarakat bisa menukarkan air galon yang habis di depot air atau warung atau toko kelontong dengan galon lain yang sudah terisi lengkap dengan segelnya.

“Biasanya kalau sudah habis, galon yang kosong ditukar ke warung terus kita ambil galon yang sudah terisi air dan tersegel, harganya sekitar Rp 18.000,” ucap Yanti, seorang mahasiswi asal Ciomas, Kabupaten Serang, Kamis (28/7/2022).

Yanti menjelaskan, keluarganya sudah lima tahun menggunakan air mineral galon merek terkenal untuk memenuhi kebutuhan air harian mereka.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Muara Kali Medaksa Cilegon, Nelayan Alih Profesi Pemulung: Hasil Tak Seberapa

Maka dari itu, mendengar kasus pemalsuan air galon merek terkenal di Cilegon beberapa waktu lalu membuat Yanti permasalahan tersebut segera diatasi.

Dia berharap, ada pihak-pihak yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara membedakan air mineral galon yang asli dan palsu.

Selain Yanti, pedagang Cimol bernama Babeh yang ditemui wartawan Tribun Banten bercerita, ia tidak tahu usia galon yang ia gunakan.

Bahkan, dia tak pernah mengganti galon isi ulang yang ia gunakan selama masih bisa digunakan.

“Tidak tahu usia galon sampai berapa lama, selama galonnya tidak rusak, masih bisa dipakai. Kalau di rumah itu, biasanya dua minggu airnya habis, lalu diganti lagi,” ucap Babeh.

Tak hanya di Serang, ketidaktahuan yang serupa juga di Cilegon. Sebagian masyarakat bahkan pada awalnya tidak peduli usia galon sebenarnya yang mereka pakai atau yang mereka ambil dari depot air atau warung atau toko kelontong langganan mereka.

Baca juga: Sepanjang Tahun 2022 Ada 274 Kasus DBD di Kota Cilegon, Satu Orang Meninggal Dunia

Salah satunya warga Grogol, Kota Cilegon, bernama Nikmah. Ia mengatakan tidak tahu usia air galon yang digunakannya selama ini.

"Kalau menggunakan air galon mineral sudah lama, tapi kalau mengetahui usia air galon itu, kami ga pernah tau, karena kan setiap habis, kita tukar kembali ke agen atau depot isi ulang, jadi ga tau berapa lama penggunaan galon tersebut," ujar Nikmah, diwawancara wartawan TribunBanten.com, Sabtu (30/7/2022).

Nikmah menambahkan, kasus pemalsuan air galon beberapa waktu lalu juga membuatnya cukup khawatir.

Oleh karena itu, dia dan keluarga memutuskan beralih ke air kemasan 6000 mililiter (ml).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved