4 FAKTA Mayat Wanita dalam Karung di Tanara Serang: Kandasnya Kisah Cinta Paman dan Keponakan
Berikut 4 fakta kasus jasad wanita di dalam karung di pinggir Jalan Raya Laban-Cerucuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut 4 fakta kasus jasad wanita di dalam karung di pinggir Jalan Raya Laban-Cerucuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten.
Motif Pembunuhan
Adi (37), suami di Tanara Serang tega membunuh istrinya Junaesih (37) lalu dimasukkan ke dalam karung.
"Pelaku merasa sakit hati, karena sering mendapat umpatan dan makian dari korban," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga, dalam jumpa pers di Mapolda Banten, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Baru Lahiran 40 Hari, Suami di Tanara Serang Bunuh Istri lalu Masukkan Karung, Diduga Ini Alasannya
Junaesih Baru Lahiran
Korban Junaesih diketahui baru lahiran 40 hari.
"Korban baru 40 hari melahirkan anak," ujar Shinto.
Adi membunuh istrinya dihadapan dua anaknya yang masih berusia 5 tahun dan 40 hari.
"Serta pihak-pihak terkait lainnya, untuk memulihkan kondisi psikologis anak korban, yang mengetahui peristiwa pembunuhan tersebut juga untuk dapat merawat anak korban yang masih bayi," ujarnya.
Baca juga: Terungkap! Mayat Wanita dalam Karung di Tanara Serang, Dibunuh Paman Sekaligus Suaminya Sendiri
Upaya Scientific Crime Investigation
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga, mengatakan upaya pengungkapan kasus itu dilakukan menggunakan scientific crime investigation.
"Berbasis face recognizer dan fingerprints identification system yang dimiliki oleh Polda Banten," ujar Shinto.
Setelah aparat Polda Banten menerima informasi penemuan korban pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Tim gabungan Resmob Ditreskrimum Polda Banten bersama Satreskrim Polres Serang bergerak cepat untuk dapat mengidentifikasi korban.
Tim penyidik berhasil memperoleh informasi awal tentang identitas korban dan nomor induk kependudukannya.
Selain menggunakan teknologi kepolisian tersebut, kata Shinto, tim penyidik Satreskrim Polres Serang juga telah menyebar informasi publik.
Baik itu berupa flyers di media sosial ataupun di media, untuk mendorong partisipasi publik mengenali identitas korban.
Kemudian pada Minggu (31/07) sore, ada dua anggota keluarga yang datang ke RS. Bhayangkara.
Di mana mereka mengaku telah kehilangan anggota keluarganya.
Setelah melihat langsung kondisi korban, satu keluarga meyakini bahwa korban adalah anaknya.
Baca juga: 4 FAKTA Penemuan Mayat Perempuan Dalam Karung di Tanara Serang, Berawal Tercium Bau Busuk
Hal itu diyakini pihak keluarga berdasarkan ciri-ciri primer dan sekunder pada tubuh korban.
"Sesuai ciri primer korban, pada sidik jari dan profil gigi serta ciri sekunder yang dideskripsikan keluarga," kata Shinto.
"Seperti tinggi dan bentuk badan, usia, tanda khusus di pipi dan bekas luka lama di kaki, maka diyakini bawa korban benar bernama Junaesih," sambungnya.
Kemudian berdasarkan hasil otopsi yang telah dilakukan tim dokter forensik selama 2 jam di RS. Bhayangkara.
Pada Sabtu (30/07/2022) lalu, kata Shinto, tim penyifik memeperoleh kepastian bahwa korban meninggal dengan cara yang tidak wajar.
Baca juga: Cerita Warga saat Temukan Mayat Tanpa Identitas di Serang, Liat Tangan Manusia Dalam Karung
Korban diduga dibunuh dengan cara menutup saluran pernafasan yang secara scientific perlu ditindaklanjuti.
Menurutnya penyelidikan harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan patologi anatomi terhadap beberapa organ tubuh korban.
"Karena jenazah sudah dalam keadaan tidak bernyawa lebih dari dua hari, maka secara scientific masih dibutuhkan pemeriksaan patologi anatomi," katanya
Di mana dalam pemeriksaan itu, hasilnya bisa diketahui sekitar 1 minggu ke depan.
Baca juga: Polres Serang Ungkap Mayat Terbungkus Karung di Tanara Berjenis Kelamin Perempuan
Kemudian dalam kasus ini, sekitar 2x24 jam tim gabungan Resmob Ditreskrimum Polda Banten dan Satreskrim Polres Serang berhasil meringkus pelaku bernama Adi
Kisah Cinta Tak Direstui
Penyidik memperoleh fakta bahwa Adi alias PW merupakan suami sekaligus paman kandung dari korban.
Di mana pernikahan korban, lanjut Shinto, tersebut tidak mendapat restu dari keluarga.
Di mana mereka masih dalam ikatan hubungan keluarga.
